Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memimpin apel siaga banjir di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Apel yang digelar di Jalan Binawarga ini merupakan bentuk kesiapan Pemprov DKI dalam mengantisipasi potensi banjir susulan menyusul curah hujan tinggi dan naiknya permukaan air laut beberapa hari terakhir.
Dalam arahannya, Pramono menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur terkait, mulai dari Dinas Sumber Daya Air, para wali kota, hingga jajaran kelurahan, atas kerja keras mereka dalam penanganan banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah di Jakarta.
"Pada pagi hari ini saya secara khusus meminta kepada jajaran untuk mengadakan apel siaga, antisipasi kalau terjadi banjir seperti dua hari yang lalu. Karena memang seperti yang saya sampaikan tadi ada hal yang mohon maaf, nggak bisa dilawan," kata Pramono, Selasa, 8 Juli 2025.
Pramono menjelaskan bahwa banjir sebelumnya terjadi akibat kombinasi tiga faktor utama, yakni tingginya pasang laut, curah hujan lokal, dan banjir kiriman dari hulu. Di beberapa titik, curah hujan bahkan tercatat di atas 200 mm. Hal ini menyebabkan beberapa kawasan tergenang cukup parah.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
Meski demikian, ia mengapresiasi kerja cepat tim lapangan yang berhasil mengendalikan situasi lebih baik pada malam berikutnya, saat air laut sudah mulai surut dan pompa bisa difungsikan optimal mulai pukul 22.30 WIB.
"Saya meminta kepada jajaran terkait, para wali kota yang ada, untuk 24 jam dari kemarin menangani ini dan alhamdulillah di tanggal 8 kemarin walaupun ada hujan dan juga ada banjir kiriman, tetapi dampaknya tidak seperti yang sebelumnya. Karena kemarin di atas jam berapa baru bisa kita pompai? 22.30," imbuh Pramono.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga mengumumkan bahwa dirinya telah menandatangani empat dari 14 penetapan lokasi (penlok) untuk normalisasi Sungai Ciliwung. Dua di antaranya berlokasi di Jakarta Selatan, sisanya di Jakarta Timur.
"Saya sudah menandatangani penlock di tempat ini yang harusnya memang tidak layak dihuni. Tidak bisa dihuni. karena ini memang normalisasi ciliwung segera kita lakukan dari 14 penlok, 4 saya sudah tandatangani. Dua di sini, dua di sana ya? Jadi dua di Jakarta Selatan, ini Jakarta Selatan, dua di Jakarta Timur," kata Pramono Anung lagi.