Jakarta Fair 2025 Catat Transaksi Rp7,3 Triliun dan Hampir 6 Juta Pengunjung

Ntvnews.id, Jakarta - Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 resmi berakhir dengan catatan manis. Acara tahunan terbesar ini berhasil mencetak nilai transaksi fantastis mencapai Rp7,3 triliun dan menarik hampir enam juta pengunjung selama berlangsung sejak 19 Juni 2025.

Penutupan Jakarta Fair dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno di Arena JIEXPO Kemayoran pada Minggu, 13 Juli 2025.

“Hari ini, kita resmi menutup Jakarta Fair 2025. Luar biasa, pengunjung hampir mencapai enam juta orang, dan total nilai transaksi menembus Rp7,3 triliun. Ini membuktikan bahwa secara ekonomi, Jakarta dalam kondisi baik-baik saja. Mudah-mudahan JFK tahun depan akan lebih besar,” ujar Rano.

Lebih dari 1.500 stan ambil bagian dalam Jakarta Fair 2025, melibatkan pelaku UMKM, perusahaan multinasional, dan pelaku industri dari seluruh penjuru Tanah Air.

Tidak hanya menjadi ajang belanja dan hiburan, Jakarta Fair juga berperan sebagai wadah promosi produk lokal unggulan, inovasi industri, dan budaya Indonesia.

Rano Karno juga mengapresiasi peran besar PT Jakarta International Expo (JIEXPO) sebagai penyelenggara utama, serta dukungan dari sponsor, mitra, panitia, dan masyarakat luas yang turut menyukseskan agenda tahunan ini.

Rano Karno (NTVNews.id)

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan penyelenggaraan Jakarta Fair 2025. Terima kasih juga kepada warga Jakarta dan pengunjung dari berbagai daerah yang telah memeriahkan acara ini. Tahun depan, Jakarta Fair akan kembali digelar selama satu bulan penuh,” imbuhnya.

Meski sukses besar, Pemprov DKI Jakarta tidak menutup mata terhadap sejumlah masukan, khususnya terkait harga tiket masuk. Banyak pengunjung menilai harga tiket, terutama di akhir pekan, masih tergolong tinggi.

“Kami menerima berbagai masukan, salah satunya mengenai harga tiket yang dinilai tinggi, terutama di akhir pekan. Hal ini akan kami evaluasi untuk pelaksanaan tahun depan,” jelas Rano.

Rano Karno berharap Jakarta Fair tidak hanya menjadi pusat perhatian dalam negeri, tapi juga menjadi etalase internasional untuk mempromosikan Jakarta sebagai kota dengan ekonomi kuat, budaya kaya, dan iklim investasi yang terbuka.

“Mari kita terus jadikan Jakarta Fair sebagai ruang bertumbuh yang selaras dengan semangat menjadikan Jakarta sebagai kota global yang tangguh secara ekonomi, unggul dalam inovasi, dan kaya dalam keberagaman budaya,” tutupnya.