Meski 96 Persen Beragama Muslim, Tajikistan Larang Warganya Pakai Hijab dan Ubah Masjid Jadi Kedai Teh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jun 2024, 16:01
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Perempuan Arab Berhijab Ilustrasi Perempuan Arab Berhijab (Pixabay)

Keputusan tersebut dipandang mengejutkan, karena negara Asia Tengah yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini 96% penduduknya beragama Islam, menurut sensus terakhir pada tahun 2020. Namun, hal ini merupakan cerminan dari garis politik yang ditempuh sejak tahun 1997.

Ubah Masjid Jadi Kedai Teh

Ilustrasi Perempuan Arab Berhijab <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Perempuan Arab Berhijab (Pixabay)

Pemerintahan yang dipimpin oleh presiden Emomali Rahmon telah lama mengincar apa yang mereka gambarkan sebagai ekstremisme. Rahmon yang telah berkuasa sejak tahun 1994 langsung mencari cara untuk hidup berdampingan dengan oposisi Partai Kebangkitan Islam Tajikistan (TIRP). 

Menurut perjanjian yang ditengahi PBB, perwakilan TIRP yang pro-Syariah akan berbagi 30% pemerintahan, dan TIRP diakui sebagai partai politik pasca-Soviet pertama di Asia Tengah yang didirikan berdasarkan nilai-nilai Islam.

Namun, Rahmon berhasil menyingkirkan TIRP dari kekuasaan meskipun partai tersebut seiring berjalannya waktu menjadi lebih sekuler. Pada tahun 2015, ia kemudian berhasil menutup TIRP dan menetapkannya sebagai organisasi teroris. 

Undang-Undang Tanggung Jawab Orang Tua, yang mulai berlaku pada tahun 2011, memberikan sanksi kepada orang tua yang menyekolahkan anaknya ke pendidikan agama di luar negeri, sedangkan menurut undang-undang yang sama, anak di bawah 18 tahun dilarang memasuki tempat ibadah tanpa izin.

Halaman
x|close