Kontingen Indonesia Tampil Perdana, Ini Sejarah Bastille Day Prancis 14 Juli

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 12:31
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bastille Day Bastille Day (Britanica)

Ntvnews.id, Paris - Setiap tahun pada tanggal 14 Juli, rakyat Prancis memperingati Bastille Day sebagai hari nasional mereka. Tanggal tersebut merujuk pada peristiwa bersejarah yang terjadi pada 14 Juli 1789, saat warga Paris menyerbu penjara Bastille.

Aksi tersebut menjadi titik awal pecahnya Revolusi Prancis dan menandai transisi penting menuju pembentukan republik. Bastille Day juga menjadi simbol penolakan terhadap kekuasaan absolut monarki serta struktur sosial yang menindas. Sejak saat itu, tanggal 14 Juli dikenang sebagai tonggak perubahan besar dalam sistem politik dan kehidupan masyarakat Prancis.

Pada Bastille Day tahun 2025, Indonesia turut ambil bagian dalam perayaan tersebut di Prancis dengan mengirimkan kontingen sebanyak 504 personel gabungan dari TNI dan Polri.

Bastille sebelum Revolusi Prancis

Dilansir dari Britannica dan History.com, Sein, 14 Juli 2025, Bastille awalnya dibangun pada abad ke-14 di tengah berlangsungnya konflik antara Prancis dan Inggris dalam Perang Seratus Tahun. Terletak di sisi timur kota Paris, Bastille awalnya berfungsi sebagai benteng pertahanan.

Baca Juga: Disambut Jajar Kehormatan, Prabowo Tiba di Paris untuk Hadiri Bastille Day

Bangunan ini memiliki konstruksi yang sangat kuat, dengan dinding setinggi 30 meter dan dikelilingi oleh parit besar. Penjaga di Bastille merupakan gabungan dari pasukan kerajaan dan tentara bayaran asal Swiss. Namun, seiring waktu, fungsi militer Bastille berubah menjadi penjara negara.

Bangunan ini kemudian digunakan untuk menahan individu tanpa proses hukum, termasuk tokoh-tokoh intelektual seperti Voltaire. Banyak tahanan dijebloskan ke dalam sel atas perintah langsung raja, tanpa peradilan yang adil. Inilah yang membuat Bastille menjadi lambang tirani dan ketidakadilan dalam sistem monarki Prancis.

Menjelang penghujung abad ke-18, penggunaan Bastille sebagai penjara mulai dikurangi. Bahkan, sudah ada rencana untuk meruntuhkan bangunan tersebut. Namun, situasi sosial-politik di Prancis saat itu sedang tidak stabil.

Ketimpangan ekonomi dan krisis pangan menyebabkan keresahan besar di kalangan rakyat. Pada 14 Juli 1789, ratusan warga mendatangi Bastille. Meskipun penjara itu hanya berisi tujuh tahanan, di dalamnya tersimpan banyak mesiu dan persenjataan yang sangat dibutuhkan massa.

Penetapan Bastille Day 14 Juli

Pemerintah Prancis secara resmi menetapkan 14 Juli sebagai hari libur nasional pada tahun 1880. Sejak penetapan tersebut, Bastille Day selalu dirayakan setiap tahun dengan berbagai kegiatan seremonial.

Di Paris dan kota-kota besar lainnya, peringatan ini biasanya dimulai dengan parade militer. Parade tersebut sering kali diiringi oleh musik orkestra, pertunjukan udara, dan dihadiri oleh pejabat negara serta masyarakat umum.

Baca Juga: Menhan Sjafrie Lepas 508 Prajurit TNI ke Prancis untuk Ikuti Parade Bastille Day

Menjelang malam, perayaan berubah menjadi pesta rakyat yang meriah, menampilkan konser musik, kembang api, serta pertunjukan seni lainnya. Ungkapan “Vive le 14 juillet!” pun kerap terdengar di tengah keramaian. Kalimat tersebut mencerminkan rasa bangga masyarakat dalam mengenang perjuangan masa lampau.

Bastille Day tidak hanya dirayakan di dalam negeri Prancis, tetapi juga tersebar ke bekas wilayah koloninya. Contohnya di Polinesia Prancis, peringatan berlangsung sepanjang bulan Juli dengan berbagai pertunjukan seni budaya seperti tarian tradisional, musik lokal, hingga festival kuliner.

Selain itu, komunitas global yang mengapresiasi budaya Prancis juga ikut memperingatinya. Di berbagai belahan dunia, acara bertema Prancis seperti jamuan makan malam khas, konser musik, dan pagelaran seni digelar pada 14 Juli. Perayaan tersebut menjadi wujud penghormatan terhadap nilai-nilai kebebasan dan persamaan yang lahir dari Revolusi Prancis.

 

x|close