Gila! Israel Serang Gedung Kemhan Suriah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jul 2025, 05:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Rakyat Suriah menyambut tumbangnya rezim Assad. Ilustrasi - Rakyat Suriah menyambut tumbangnya rezim Assad. (Antara)

Ntvnews.id, Damaskus - Israel mengumumkan bahwa militer mereka telah melakukan serangan udara yang menyasar Damaskus, ibu kota Suriah. Dalam klaimnya, Israel menyatakan bahwa serangan tersebut mengenai pintu masuk markas militer milik pemerintah Suriah.

Serangan ini dilakukan menyusul pernyataan Israel yang sebelumnya mengancam akan meningkatkan aksi militernya jika pemerintah Suriah tidak menarik pasukannya dari wilayah selatan negara tersebut. Wilayah ini belakangan mengalami bentrokan sengit antara kelompok bersenjata Druze dan Bedouin yang menyebabkan banyak korban jiwa.

Diketahui bahwa serangan udara Israel di kawasan Damaskus kali ini dilakukan dengan bantuan pesawat nirawak atau drone.

"Beberapa saat yang lalu, (militer Israel) menyerang gerbang masuk ke markas militer rezim Suriah di wilayah Damaskus di Suriah," demikian pernyataan resmi dari militer Israel seperti dikutip AFP, Kamis, 17 Juli 2025.

Baca Juga: Markas PBB di New York Saksikan Pengibaran Bendera Baru Suriah

Dalam pernyataan lanjutan, militer Israel menyebut bahwa mereka terus mencermati situasi di wilayah selatan Suriah, menyusul pecahnya konflik bersenjata antara komunitas Druze dan Bedouin.

"IDF (Angkatan Bersenjata Israel) terus memantau perkembangan dan aktivitas terhadap warga sipil Druze di Suriah bagian selatan dan, sesuai dengan arahan eselon politik, menyerang wilayah tersebut dan bersiap menghadapi berbagai skenario," ujar pihak militer seperti dilansir Times of Israel.

Sementara itu, televisi nasional Suriah melaporkan bahwa dua warga sipil mengalami luka akibat serangan udara yang terjadi di pusat Damaskus, meskipun lokasi tepatnya tidak dijelaskan secara rinci.

Serangan ini terjadi di tengah memanasnya situasi di Sweida, wilayah yang mayoritas penduduknya merupakan penganut Druze. Bentrokan yang berlangsung sejak Minggu, 13 Juli 2025, waktu setempat itu telah menelan puluhan korban jiwa.

x|close