Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Konstruksi PT MRT (Perseroda) Weni Maulina mengatakan, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A telah mencapai 49,99% dan masih sesuai dengan target yang direncanakan.
“Saat ini masih dalam sesuai target. Insya Allah di segmen satu selesai di 2027 itu sampai dengan Monas ya dioperasikan kemudian segmen dua sampai dengan kota Insya Allah beroperasi sampai tahun 2029,” ujar Weni di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis 17 Juli 2025.
“Sampai saat ini secara total dibilang 49,99% jadi udah setengah jalan jadi insya Allah kita akan tetap terus melakukan percepatan pembangunan” kata dia.
Baca juga: Progres Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Ditargetkan Capai 91 Persen pada Akhir 2025
Weni menjelaskan, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dengan total panjang jalur sekitar 6,3 kilometer terdiri dari 3 paket pekerjaan konstruksi, yaitu paket kontrak (contract package) CP201, CP202, dan CP203. Weni menambahkan, hingga kini kolaborasi dengan para kontraktor masih berjalan dengan baik.
Direktur Konstruksi PT MRT (Perseroda) Weni Maulina (NTV / Helmut )
“Kalau koordinasi dengan kontraktor pasti tentu ada up and down, tapi sejauh ini kolaborasinya sejauh ini cukup baik kita harus membangun koordinasi yang baik dengan kontraktor karena mereka bukan bawahan kita tapi mereka mitra kerja," ucap dia.
Seperti diketahui, Fase 2A MRT ini membentang sepanjang 5,8 kilometer dengan tujuh stasiun bawah tanah, yaitu: Bundaran HI, Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Segmen pertama dari Bundaran HI ke Harmoni direncanakan rampung pada 2027, sementara segmen kedua dari Harmoni ke Kota ditargetkan selesai pada 2029.
Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta menelan biaya sekitar Rp25,3 triliun yang berasal dari dana pinjaman kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase sebelumnya, pembangunan fase ini dilakukan sekaligus dengan pengembangan kawasan sekitar stasiun berdasarkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini tidak hanya membangun infrastruktur transportasi, tetapi juga menciptakan ruang publik terpadu yang mendukung konektivitas dan meningkatkan kapasitas angkut penumpang melalui integrasi antarmoda.
Penulis: Helmut Timothy Hansel