Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menindaklanjuti penyelidikan atas kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), dengan memeriksa langsung tempat kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Pemeriksaan dilakukan sebagai bagian dari pendalaman kasus untuk mencari tahu penyebab kematian Arya.
Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya yang sebelumnya telah dilakukan di Yogyakarta.
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kasus Tewasnya Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
"Kami melakukan pendalaman apa yang sudah kami dapat di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami dapat," ujarnya di Jakarta pada Selasa, 22 Juli 2025.
Menurut Anam, pihaknya melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap lokasi tempat tinggal Arya, termasuk kondisi detail kamar dan rekaman dari kamera pengawas di sekitar lokasi.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tidak ada olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang dalam kegiatan tersebut. "Enggak ada olah TKP ulang, hanya cek TKP," katanya.
Arya Daru Pangayunan, diplomat Kemlu yang tewas dengan kepala terlakban. (Instagram)
Baca Juga: Polri Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan Saintifik soal Penyebab Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru
Lebih lanjut, Kompolnas juga menyebut telah memperoleh informasi baru terkait kematian Arya Daru, yang terjadi di Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025. Informasi tersebut muncul setelah pihak Kompolnas bertemu dengan keluarga korban sehari sebelumnya.
"'Background' (latar belakang) dari berbagai aktivitas almarhum ketika hari H, kami tarik ke belakang ke waktu-waktu yang penting, yang kami dapatkan juga sesuatu yang baru di situ," ungkap Anam pada Senin, 21 Juli 2025.
Baca Juga: Kompolnas Ungkap Fakta Baru soal Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
Ia menambahkan bahwa Kompolnas juga fokus mendalami rangkaian waktu peristiwa dan dinamika aktivitas Arya pada saat-saat terakhirnya.
"Soal apa yang terjadi pada waktu-waktu tersebut dan bagaimana interaksi aktivitas dalam 'constraint' waktu tersebut sehingga tidak hanya menjadi kronologi, tapi menjadi satu struktur peristiwa," jelasnya.
Hingga kini, penyelidikan masih berlanjut dan Kompolnas terus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk memperjelas misteri kematian diplomat muda tersebut. (Sumber: Antara)