Ntvnews.id, Jakarta - Seorang adik di Kebon Nanas, Jakarta Timur (Jaktim), tega membunuh kakak kandungnya. Keduanya berselisih gara-gara bisnis narkoba jenis sabu-sabu.
Korban merupakan pria inisial D (47), sementara pelaku Beni (44). Korban ditikam bertubi-tubi oleh pelaku di samping Pospol Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 18 Juli pukul 18.15 WIB. Kakak beradik ini merupakan seorang residivis kasus narkoba.
Baca juga: Acara Ceramah Habib Rizieq di Pemalang Bentrok, 5 Orang Terluka
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menjelaskan, pembunuhan berawal saat tersangka Beni diberi pekerjaan untuk menjual sabu.
"Diawali dengan Nanang memberikan kerjaan penjualan metamfetamin kepada pelaku Beni, kemudian Beni memberikan separuh bahan kerjaan tersebut kepada korban," ujar Ressa Fiardy, Rabu, 23 Juli 2025.
Dari situ, korban akhirnya juga mengenal Nanang. Walau demikian, kian lama hasil setoran korban kepada pelaku tak sesuai dengan penjualan.
Karena itu, adik-kakak itu terlibat cekcok mulut.
"Seiring berjalannya waktu hasil setoran korban kepada pelaku tidak sesuai dengan penjualan. Sehingga membuat korban dan pelaku sering cekcok atau berargumen," tuturnya.
Cekcok pun termasuk terjadi saat hari kejadian.
"Ada telepon dari Nanang (pemasok sabu) yang protes dengan sikap pelaku Beni, kemudian pelaku mencoba menghubungi Nanang secara rutin untuk diajak bertemu," kata Ressa.
Tujuannya, Beni hendak menghabisi nyawa Nanang. Tapi, usai keduanya cekcok di telepon, Beni tak bisa langsung bertemu dengan Nanang. Hingga akhirnya Beni tak mendapatkan sabu lagi dari Nanang untuk dijual.
"Namun diketahui korban tetap mendapat pekerjaan menjual metamfetamin. Pelaku berasumsi barang penjualan metamfetamin tersebut berasal dari Nanang," jelasnya.
Lalu, tiga hari sebelum peristiwa itu terjadi, Beni makin cekcok dengan korban karena masalah sabu dan uang. Korban mengaku kepada Beni tak ada lagi sabu dan uang.
Rupanya dugaan Beni benar. Korban menjual sabu tersebut. Merasa dibohongi, Beni marah dan iri hati kepada kakaknya tersebut. Dia menduga bahwa sabu milik kakaknya berasal dari Nanang.
"Sehingga pada hari kejadian pelaku sudah memiliki niat untuk membunuh korban yang merupakan kakak kandung pelaku dengan bersiap membawa pisau dapur miliknya dan berangkat dari rumahnya," jelas dia.
Setibanya di lokasi, pelaku dan korban kembali cekcok. Pelaku sempat mengajak korban untuk berkelahi. Korban lalu menyetujui ajakan perkelahian tersebut.
"Namun pelaku yang sudah membawa pisau dapur kemudian mengeluarkan pisau tersebut dan membacok korban satu kali dan kena di leher bagian kanan," tutur Ressa.
Lalu, pelaku kembali membacok korban hingga mengenai bagian tangan kanan dan perut kanan. Melihat korban sudah tergeletak, pelaku segera melarikan diri.
"Pelaku pergi kembali ke kontrakan pelaku untuk menyimpan pisau yang digunakan pelaku di bawah tangga kontrakan pelaku. Segera pelaku bersama mengajak istrinya untuk secepatnya pergi ke daerah Kuningan, Jawa Barat," jelasnya. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku di Kuningan.