Ntvnews.id, Lombok Barat - Seorang santriwati berinisial NI (13) asal Ende, Nusa Tenggara Timur, dikabarkan mengalami koma di ruang ICU salah satu Rumah Sakit. Diduga, NI menjadi korban penganiayaan di salah satu pondok pesantren di Kapek, Gunungsari, Lombok Barat.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 22 Juni 2024, dan terungkap melalui unggahan akun media sosial Instagram @interaktive_ pada Kamis, 27 Juni 2024.
Menurut ayah korban, Mahmud, terdapat kejanggalan yang menunjukkan adanya kekerasan yang membuat putrinya koma. Mahmud menyatakan bahwa ia sempat mendengar putrinya memberikan petunjuk bahwa dia dipukul oleh kawannya di bagian kepala dengan kayu. Keterangan ini memicu dugaan bahwa NI mengalami penganiayaan di dalam pondok pesantren.
Namun, pihak Pondok Pesantren Al Ziziyah Selong, Lombok Barat, membantah tudingan adanya penganiayaan atau kekerasan di lingkungan pondok pesantren yang menyebabkan santriwati dalam kondisi kritis. H. Amiruddin, juru bicara pondok pesantren dan juga Pengasuh Utama Asrama Putra, mengatakan bahwa NI adalah santri yang baik dan tidak memiliki musuh.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut Amiruddin, benjol di hidung NI yang kemudian membesar dan membuat kondisinya memburuk disebabkan oleh ulah NI sendiri yang menusuk hidungnya dengan jarum pentul jilbab. Peristiwa ini disaksikan oleh beberapa santri lain yang kemudian menegurnya.
Kendati demikian, pernyataan dari pihak pondok pesantren tidak meredakan kekhawatiran dan keresahan keluarga korban serta masyarakat. Banyak pihak yang meminta penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kondisi kritis NI.
Baca Juga: