Ntvnews.id, Taheran - Pemerintah Iran mengeksekusi seorang pria yang dinyatakan bersalah atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Israel. Pria tersebut dituduh oleh Teheran telah direkrut oleh dinas intelijen Mossad dan membocorkan informasi mengenai ilmuwan nuklir Iran yang tewas dalam konflik bersenjata selama 12 hari dengan Israel pada bulan Juni.
"Roozbeh Vadi... telah dieksekusi mati setelah proses peradilan dan konfirmasi hukumannya oleh Mahkamah Agung," demikian diberitakan oleh Mizan Online, situs berita yang dikelola otoritas kehakiman Iran, seperti dikutip dari AFP, Jumat, 8 Agustus 2025.
Baca Juga: Eks Kapten Timnas Palestina Tewas Usai Israel Lancarkan Serangan ke Gaza
Menurut Mizan Online, eksekusi terhadap Vadi dilakukan dengan cara digantung.
Disebutkan Mizan Online dalam laporannya bahwa Vadi telah membocorkan informasi tentang seorang "ilmuwan nuklir yang dibunuh selama agresi rezim Zionis baru-baru ini".
Belum ada informasi pasti mengenai kapan Vadi ditahan maupun kapan vonis hukuman mati dijatuhkan terhadapnya oleh pengadilan Iran.
Baca Juga: Trump ke Pendonor Yahudi: Rakyat Saya Mulai Benci Israel
Laporan Mizan Online juga menyebut bahwa Vadi sebelumnya bekerja di salah satu "organisasi kunci dan sensitif" di Iran, dan akses yang dimilikinya membuatnya mampu membocorkan "informasi rahasia" setelah direkrut secara daring oleh intelijen Israel, Mossad.
Pada pertengahan Juni, Israel diketahui meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Iran dengan sasaran fasilitas militer dan nuklir. Iran merespons dengan menembakkan rudal dan melancarkan serangan drone ke sejumlah target di Tel Aviv.