Ntvnews.id, Jakarta - Tim gabungan dari SAR berhasil mengevakuasi bagian tubuh korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Proses evakuasi berlangsung pada Kamis sekitar pukul 14.30 Wita.
Evakuasi dilakukan di Posko 3 yang terletak di Desa Emil Baru, di mana puluhan personel SAR sibuk mengangkat potongan tubuh korban ke dalam kantong jenazah. Meski aroma terbakar dari tubuh korban tercium di lokasi, baunya tidak terlalu menyengat.
Potongan pertama yang berhasil dibawa ke posko belum dapat dikenali. Berdasarkan informasi dari tim evakuasi, jasad tersebut masih memiliki bagian tubuh yang utuh, meskipun sebagian sudah tidak ada.
Potongan tersebut berasal dari titik koordinat 03° 5’6” S - 115° 37’39.07” E di hutan Mentewe, dan untuk mencapai Posko 3 diperlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam perjalanan.
Baca Juga: Basarnas Kerahkan 430 Personel Gabungan Cari Helikopter Jatuh di Kalteng
Setibanya di posko, potongan tubuh tersebut langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah oleh petugas. Saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai identitas korban. Jasad yang telah dikemas dalam kantong jenazah segera dibawa menggunakan ambulans yang telah siaga di lokasi.
Situasi di lapangan menunjukkan kesiapsiagaan tinggi. Terdapat sembilan ambulans yang berjaga dan puluhan personel dari tim SAR gabungan terus menunggu kedatangan korban dari lokasi jatuhnya helikopter.
Untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi, sekitar 60 personel dari satuan Search and Rescue Unit (SRU) darat telah diterjunkan guna menelusuri lokasi kejadian, baik untuk mencari korban yang belum ditemukan maupun bagian dari bangkai helikopter.
Tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu jasad ke dalam ambulan dengan kondisi setengah badan yang baru ditemukan dari sekitar bangkai Helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan pegunungan, di Posko 3 Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (4/9/2025). (ANTARA)
Sebelumnya, Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa bangkai helikopter telah ditemukan di wilayah hutan dekat Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, pada Rabu, 3 September 2025 sekitar pukul 14.45 Wita.
Ia menyatakan bahwa "On Scene Commander (OSC) telah mengerahkan seluruh SRU darat menuju lokasi penemuan untuk memperkuat proses evakuasi."
Masih pada hari Rabu, 3 September 2025, tim SAR juga menemukan satu jasad sekitar pukul 15.53 Wita dalam kondisi tidak bernyawa. Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi bangkai helikopter. Hingga kini, pencarian terhadap enam korban lainnya masih terus dilakukan di sekitar reruntuhan pesawat.
Yudhi menambahkan bahwa seluruh unsur SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan potensi SAR tetap bekerja keras di lapangan dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat.
Ia juga menjelaskan bahwa posisi bangkai helikopter yang ditemukan berbeda sekitar 700 meter dari koordinat yang sebelumnya diinformasikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Basarnas memastikan bahwa misi pencarian dan evakuasi akan terus dilanjutkan sampai seluruh korban berhasil ditemukan. Sepanjang operasi berlangsung, keselamatan personel SAR di lapangan tetap menjadi prioritas utama.
Sumber: ANTARA