A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Israel Pertimbangkan Usulan AS soal Gencatan Senjata di Gaza - Ntvnews.id

Israel Pertimbangkan Usulan AS soal Gencatan Senjata di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Sep 2025, 19:30
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sejumlah anak terlihat di dekat menara yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina (6/9/2025). Sejumlah anak terlihat di dekat menara yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina (6/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Israel sedang "mempertimbangkan secara serius" tawaran Amerika Serikat (AS) terkait gencatan senjata di Gaza yang juga akan menjamin pembebasan sandera Israel, ujar seorang pejabat Israel pada Minggu, 7 September 2025.

Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu menyebutkan bahwa rencana tersebut sudah disampaikan kepada Hamas pada akhir pekan dan digambarkan sebagai "usulan Presiden Donald Trump".

Menurut laporan Israel Channel 12, berdasarkan rencana itu Israel akan menghentikan serangannya untuk menguasai Gaza City.

Semua 48 sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza, termasuk sekitar 20 yang diyakini masih hidup, akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata diberlakukan, dan ditukar dengan pembebasan ribuan warga Palestina yang ditahan.

Baca Juga: Trump Klaim Israel Setuju Gencatan Senjata, Hamas Diberi Ultimatum

Perundingan untuk mengakhiri konflik akan dimulai di bawah mediasi Trump, dengan gencatan senjata tetap berlaku selama proses negosiasi berlangsung.

Hamas menyatakan pada Minggu malam bahwa pihaknya telah menerima beberapa usulan AS dan siap untuk "segera duduk di meja perundingan" guna membahas pembebasan semua tawanan sebagai pertukaran atas "deklarasi yang jelas untuk pengakhiran perang, penarikan penuh (pasukan Israel) dari Gaza, dan pembentukan komite untuk memerintah Jalur Gaza, dengan warga Palestina merdeka, yang dapat segera menjalankan tugas mereka."

Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang (Hmilies Forum), mewakili kerabat para sandera di Gaza, menyerukan kepada kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk mendukung kesepakatan tersebut.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Israel agar mengumumkan dukungan tanpa syarat terkait kesepakatan yang sedang dibentuk tersebut," kata forum itu.

Netanyahu sejauh ini belum menanggapi usulan mediator sebelumnya terkait kesepakatan parsial yang disetujui Hamas bulan lalu.

Di platform Truth Social, Trump menulis: "Israel telah menerima persyaratan dari saya. Kini saatnya Hamas juga menerimanya." Ia juga memperingatkan bahwa penolakan akan membawa konsekuensi.

Sejak 18 Maret, Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza. Sedikitnya 11.911 warga Palestina tewas, sementara 50.735 lainnya luka-luka sejak saat itu. Total korban jiwa sejak Oktober 2023 mencapai 64.455 orang, dengan 162.766 lainnya mengalami luka-luka, menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Minggu.

(Sumber: Antara)

x|close