Ntvnews.id, Jakarta - Kamar kos di kawasan Lidah Wetan, Surabaya, yang selama ini tampak biasa, ternyata menyimpan kisah mengerikan. Di balik pintu kamar sederhana itu, polisi menemukan potongan tubuh manusia, mulai dari mata hingga kulit, yang disimpan dalam lemari oleh Alvi Maulana (24).
Korban yang tewas mengenaskan adalah TAS (25), kekasih Alvi yang tinggal bersamanya sejak April 2025. Alih-alih menjadi tempat membangun hubungan, kamar kos itu berubah menjadi lokasi pembunuhan sadis sekaligus mutilasi yang membuat warga sekitar syok.
Sementara itu, seorang sumber kepolisian mengungkap kondisi kamar kos yang dijadikan tempat kejadian perkara. Di sanalah Alvi akhirnya dibekuk setelah aparat mendapati potongan tubuh korban tersimpan dalam lemari.
"Ada mata dan kulit korban ditemukan dalam lemari. Kayaknya korban dikuliti," kata sumber kepolisian Surabaya yang enggan disebut namanya, dilansir pada Selasa, 9 September 2025.
Menurut sumber itu, awal mula tragedi bermula ketika keduanya terlibat pertengkaran. TAS sempat mengunci pintu kamar kos dari dalam, memicu kemarahan Alvi. Pertengkaran itu kemudian berlanjut hingga ke lantai dua bangunan kos yang mereka huni.
"Pelaku membunuh korban di lantai dua. Itu setelah keduanya bertengkar karena pelaku dikunci dari dalam oleh korban," jelasnya.
Saat TAS membuka pintu, Alvi justru mengikutinya menuju lantai atas. Suara percekcokan mereka bahkan terdengar hingga ke tetangga sekitar. Hingga akhirnya, peristiwa sadis itu pun terjadi.
Gambaran kengerian di kamar kos makin nyata ketika Ketua RT setempat, Heru, menyaksikan langsung bagaimana petugas membawa kantong oranye dari dalam kamar. Ia menduga kantong itu berisi bagian tubuh korban yang ditemukan di lemari.
"Iya bawa kantong warna oranye, kayak kantong mayat gitu. Gak tahu kalau isinya apa, kemungkinan bagian tubuh yang disimpan di lemari," ujar Heru.
Namun potongan tubuh korban tak hanya tersimpan di kamar kos. Polisi menemukan lebih banyak bagian tubuh di lokasi lain yang jauh dari Surabaya. Sebanyak 65 potongan tubuh manusia ditemukan berserakan di semak-semak jalur Pacet–Cangar, Mojokerto.
Potongan-potongan itu begitu detail, dari telapak kaki, pergelangan tangan, hingga kulit kepala lengkap dengan rambut. Semuanya dipastikan polisi sebagai milik TAS, korban mutilasi yang tragis.
Kamar kos yang awalnya tampak tenang kini berubah menjadi simbol kengerian. Tempat yang seharusnya jadi ruang pribadi pasangan, justru menjadi saksi bisu bagaimana sebuah pertengkaran berujung pada tragedi kemanusiaan paling brutal.