Viral Orangutan Setinggi Rumah Mampir ke Jalan Umum di Kalimantan Timur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jul 2024, 21:10
Zaki Islami
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Orangutan keluar jalan raya di Kaltim Orangutan keluar jalan raya di Kaltim (Instagram @fakta.indo)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pengendara mobil yang tengah berhenti di pinggir jalan dikagetkan dengan munculnya Orangutan berukuran ‘raksasa’ yang tengah bergelayutan di pohon di salah satu rumah warga di Kalimantan Timur.

Dikutip NTVNews.id dari akun Instagram @fakta.indo, Minggu (7/7/2024) nampak orangutan besar setinggi rumah warga yang berjalan dari semak-semak kemudian muncul di pinggir jalan. Dia nampak tengah bergelayutan di pohon yang ukurannya lebek kecal daripada badannya. 

Pemandangan ini dianggap tidak biasa sehingga warga yang melintas mendokumentasikannya kemudian viral. Belum diketahui asal usul orangutan besar tersebut hingga datang ke pemukiman warga.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Group | Fakta Indo (@fakta.indo)

Dikutip dari berbagai sumber, orangutan adalah kera besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia. Sekarang hewan ini hanya ditemukan di sebagian Kalimantan dan Sumatera, tetapi selama era Pleistosen mereka tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. 

Orangutan diklasifikasikan dalam genus Pongo dan awalnya dianggap hanya terdiri dari satu spesies. Sejak tahun 1996, orang utan dibagi menjadi dua spesies: orang utan Kalimantan (P. pygmaeus, dengan tiga subspesies) dan orang utan Sumatera (P. abelii). 

Orangutan termasuk primata yang paling cerdas. Mereka menggunakan berbagai peralatan rumit dan membangun sarang tidur yang kompleks setiap malam dari ranting-ranting dan dedaunan. Penelitian tentang kemampuan belajar mereka telah dilakukan secara ekstensif. 

Para peneliti memperkirakan bahwa pada masing-masing populasi orangutan terdapat kultur-kulturnya tersendiri. Orang utan telah muncul dalam karya literatur dan seni dunia setidaknya sejak abad ke-18, terutama untuk mengomentari komunitas manusia. 

Halaman
x|close