Ntvnews.id, Jakarta - Aksi demonstrasi pemilik dan supir angkot di Balai Kota Bogor, Kamis, 23 Oktober 2025, berakhir ricuh. Massa yang awalnya berunjuk rasa dengan orasi di halaman Balai Kota tiba-tiba terpancing emosi dan berbuat anarkis.
Mereka melempari serta mengejar sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor yang berjaga di lokasi. Kericuhan bermula ketika sebagian massa yang berada di halaman Balai Kota Bogor berlarian keluar sambil berteriak.
Belum diketahui pasti pemicu insiden tersebut, namun situasi mendadak memanas saat beberapa peserta aksi meneriaki dan mengejar petugas Dishub yang sedang berjaga. Massa juga tampak melemparkan botol air kemasan dan traffic cone ke arah petugas.
Kericuhan makin meluas. Massa terus berdatangan dan mengejar petugas Dishub hingga ke teras sebuah hotel di samping Balai Kota Bogor. Petugas TNI dan kepolisian yang berada di lokasi segera bergerak untuk menenangkan situasi serta mencegah aksi anarkis lebih lanjut.
Baca Juga: KPK Periksa Dirjen PSP Kementan Andi Alamsyah Terkait Kasus Korupsi Pengolahan Karet
Setelah dilakukan pengamanan, ketegangan akhirnya dapat diredam dan massa kembali diarahkan ke halaman Balai Kota Bogor. Unjuk rasa pemilik dan sopir angkot ini masih berlanjut hingga siang hari sekitar pukul 13.22 WIB.
Dalam aksinya, massa menuntut agar Wali Kota Bogor Dedie Rachim turun langsung menemui mereka. Aksi protes tersebut dipicu oleh kebijakan pembatasan usia operasional angkot yang dinilai memberatkan para pemilik dan pengemudi.
Sejak pagi, massa telah berjalan kaki menuju Balai Kota Bogor di Jalan Juanda, Bogor Tengah, sambil membawa spanduk dan berorasi di depan gerbang kantor wali kota. Situasi di sekitar Balai Kota Bogor sempat mengalami kemacetan parah akibat aksi ini.
Hingga pukul 11.36 WIB, antrean kendaraan mengular dari Tugu Kujang di Jalan Otista hingga ke depan Balai Kota Bogor. Kepadatan juga terjadi di Jalan Kapten Muslihat menuju simpang Jalan Juanda.