Gen Z dan Milenial Didorong Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Pariwisata Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Okt 2025, 20:15
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan sejumlah tren global dalam sektor pariwisata yang mengalami pergeseran dalam Tourism Look yang digelar di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti) Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan sejumlah tren global dalam sektor pariwisata yang mengalami pergeseran dalam Tourism Look yang digelar di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa generasi Z dan milenial kini menjadi kekuatan baru dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata global. Keduanya memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi-generasi sebelumnya.

“Ada perubahan demografi, gen Z dan milenial kini menjadi motor baru pertumbuhan pariwisata dunia dengan minat pariwisata paling tinggi. Karena itu, kita perlu menghadirkan pengalaman yang sesuai dengan preferensi mereka,” ujar Widiyanti dalam acara Tourism Outlook di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Menurut Widiyanti, terdapat tiga pergeseran besar dalam tren pariwisata dunia, yakni dari sisi sumber wisatawan, demografi, dan pola pemilihan destinasi. Dari sisi demografi, generasi muda saat ini lebih aktif mencari informasi dan inspirasi melalui media sosial. Mereka juga cenderung mengandalkan konten kreator untuk mengetahui ulasan destinasi wisata, serta mulai memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam merencanakan perjalanan.

Dari sisi motivasi, generasi Z dan milenial lebih mengutamakan pengalaman ketimbang sekadar kunjungan.

“52 persen gen Z rela mengeluarkan uang lebih untuk pengalaman berwisata jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, misalnya baby boomers (yang hanya 29 persen). Perubahan ini membuka peluang besar bagi promosi pariwisata Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga: Wamendagri Bima Arya Dorong Diferensiasi Ekonomi Kreatif dan City Branding untuk Majukan Pariwisata Nasional

Widiyanti menilai, pendekatan promosi pariwisata Indonesia perlu lebih digital dan berbasis pengalaman agar dapat menjangkau pasar global secara lebih efisien dan personal. Ia mencontohkan keberhasilan Pacu Jalur, salah satu event dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, yang berhasil mendapatkan perhatian besar.

“Pacu Jalur meraih puluhan juta impresi di media sosial dan menarik 1,6 juta pengunjung karena promosinya disesuaikan dengan cara generasi muda dalam mencari informasi dan menekankan pengalaman yang autentik,” ujarnya.

Selain faktor demografi, lanjut Widiyanti, destinasi wisata yang sebelumnya tidak menjadi pilihan utama atau dikenal sebagai detour destination kini mulai menarik minat wisatawan. Hal ini terjadi karena para pelancong mencari pengalaman baru di tempat-tempat yang unik dan berbeda dari destinasi populer.

Baca Juga: DPR Sahkan UU Kepariwisataan Hasil Revisi

Ia menambahkan bahwa tren perjalanan intra-regional juga terus meningkat, terutama di kawasan Asia Tenggara.

“Di Asia Tenggara, perjalanan wisatawan diperkirakan akan meningkat dari 24 persen pada 2023 menjadi 30 persen pada tahun 2030. Ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mengemas ulang dan memperkaya produk wisata. Menggabungkan destinasi populer dengan destinasi MICE di sekitarnya, menciptakan paket wisata yang lebih autentik,” tutur Widiyanti.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa potensi ini menjadi keuntungan besar bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaman luar biasa, baik dari sisi alam, budaya, maupun kuliner. Setiap destinasi, bahkan yang berdekatan sekalipun, dapat menawarkan pengalaman yang berbeda.

“Misalnya, wisatawan ke Bali dapat menikmati pantai dan resort, sekaligus melanjutkan ke Banyuwangi untuk merasakan sisi lain di Pulau Jawa,” kata Widiyanti.

Ia menambahkan, kedekatan antar destinasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong wisatawan agar tinggal lebih lama dan menjelajahi lebih banyak lokasi di Indonesia.

“Berdekatan ini juga memungkinkan kita untuk memaksimalkan potensi wisatawan intra-regional dengan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama dan menjelajahi lebih banyak tempat di Indonesia,” pungkasnya.

(Sumber: Antara)

 

TERKINI

Banyak Muncul Konten Positif MBG, Ini Kata Kepala BGN

Nasional Kamis, 30 Okt 2025 | 07:05 WIB

Menilik RSF yang Lakukan Genosida di Sudan

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 07:05 WIB

Israel Masih Gempur Gaza, Ini Kata Trump

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 07:04 WIB

Uni Eropa Desak Semua Pihak Hormati Gencatan Senjata di Gaza

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:55 WIB

AS Desak Warganya Segera Tinggalkan Mali, Ada Apa?

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:35 WIB

Korea Utara Uji Coba Rudal Kunjungan Trump ke Korsel

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:20 WIB

Purbaya: Saya Mau Kerja Aja, Gak Tertarik Terjun ke Politik

Politik Kamis, 30 Okt 2025 | 06:20 WIB

Pilu, Turis Tewas Setelah Tertinggal dari Kapal

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:10 WIB
Load More
x|close