Sebelumnya, Delta Airlines memberikan kebebasan kepada karyawan dalam memilih aksesoris seragam mereka. Karena itu, dua pramugari memutuskan untuk mengenakan pin bendera Palestina tanpa ragu.
Namun, kebijakan ini segera diubah setelah kontroversi sengit di media sosial yang menyeret nama maskapai tersebut.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Kaji Pembebasan Bea Impor Kebutuhan Perawatan Pesawat
Situasinya semakin memanas setelah seorang karyawan maskapai menjawab cuitan di X. Dia mengatakan bahwa dua pramugari yang mengenakan pin Palestina telah melanggar peraturan perusahaan dan menyatakan simpati kepada penumpang yang merasa tidak nyaman dengan tindakan mereka.
Balasan tersebut menarik perhatian banyak orang. Meskipun sudah dihapus, pernyataan karyawan yang memicu emosi beberapa orang tersebut tetap tersebar luas.
Council on American-Islamic Relations (CAIR), sebuah kelompok advokasi hak asasi Muslim di Amerika, berhasil menangkap tangkapan layar dari balasan tersebut dan menyebarkannya kembali di media sosial.
Delta kemudian meminta maaf atas kehebohan yang terjadi. Perusahaan itu menjelaskan dalam sebuah postingan bahwa karyawan yang merespons balasan tersebut telah diberhentikan dari tugasnya dalam mengelola komunikasi media sosial.