Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima laporan terkait perkembangan penyelenggaraan Sekolah Rakyat pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) pada Senin, 15 November 2025. Dalam laporannya kepada Presiden, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa sebanyak 166 sekolah rakyat telah mulai beroperasi secara bertahap sejak Juli hingga September.
“Semuanya telah dilengkapi dengan laptop siswa, laptop guru, smart board, dan juga seragam sekolah. Ada 15.945 siswa, 2.407 guru, dan 4.442 tenaga kependidikan,” ujar Menteri Sosial.
Terkait sekolah rakyat yang terdampak bencana, Mensos menyebut bahwa aktivitas belajar mengajar di sembilan sekolah rakyat dihentikan sementara. “Kondisi sekolah sekarang dalam tahap pembersihan. Alhamdulillah tidak ada korban,” ucapnya.
Sementara itu, Kementerian Sosial turut mendukung penanganan banjir dan longsor di wilayah Aceh dan Sumatra. Mensos menyebut bahwa pihaknya menyiapkan stok logistik di berbagai tingkat wilayah, serta mengoperasikan 39 dapur umum yang memproduksi lebih dari 400 ribu porsi makanan per hari.
Baca Juga: Prabowo: Jangan Jadikan Bencana sebagai Ajang Pencitran
“Kami juga mengirimkan beras reguler seperti ke Aceh, juga ke Sumatra sebanyak 100 ton lebih. Total bantuan Kementerian Sosial per 11 (Desember) kemarin itu kita sudah mencapai 89 miliar lebih,” katanya.
Dalam laporannya, Mensos turut melaporkan realisasi bantuan sosial (bansos) dengan total pagu anggaran tahun 2025 sekitar Rp75 triliun. Realisasi penyaluran bansos di tahun 2025, menurut Mensos telah melampaui angka 90 persen untuk bansos reguler.
Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara (Setpres)
“Kecuali sembako atau bansos sembako di triwulan IV yang baru mencapai 40 persen, karena anggarannya masih dalam proses pengajuan anggaran tambahan,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Mensos juga melaporkan pelaksanaan kebijakan bantuan langsung tunai sementara (BLTS) oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, hingga saat ini, BLTS telah disalurkan kepada lebih dari 29 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai lebih dari Rp27 triliun.
Baca Juga: Prabowo: Jangan Jadikan Bencana sebagai Ajang Pencitran
“Selama ini bansos reguler, baik itu PKH (Program Keluarga Harapan) dan sembako diterima oleh kurang lebih 18 juta KPM. Dengan ada tambahan BLTS ini sekarang penerima bansos sebanyak 35 juta KPM lebih di desil 1, 2, 3, dan 4,” jelasnya.
Dalam penyaluran BLTS, Mensos menyebut bahwa Kementerian Sosial bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan pemerintah daerah untuk pemutakhiran data penerima manfaat.
“Mudah-mudahan pada akhir minggu depan kita sudah bisa mencapai lebih dari 31 juta KPM penerima manfaat,” katanya.
Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara (Setpres)