Juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, tidak memberikan tanggapan langsung terkait pernyataan Trump ketika diminta klarifikasi.
Cheung menyatakan bahwa Trump "berbicara tentang menyatukan negara ini" dan menyalahkan "lingkungan politik yang memecah belah" atas upaya pembunuhan Trump yang terjadi dua minggu lalu.
Penyidik masih belum mengungkapkan motif di balik tindakan pria bersenjata berusia 20 tahun yang menembaki Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada bulan Desember, Trump mengklaim bahwa jika ia menang pada pemilihan 5 November, ia akan menjadi diktator, setidaknya pada "hari pertama," untuk menutup perbatasan selatan dengan Meksiko dan memperluas pengeboran minyak.
Partai Demokrat memanfaatkan komentar tersebut, namun Trump sejak itu menyatakan bahwa pernyataan itu adalah lelucon.
Jika Trump memenangkan masa jabatan kedua di Gedung Putih, ia hanya dapat menjabat selama empat tahun lagi sebagai presiden. Berdasarkan Konstitusi AS, seorang presiden dibatasi hingga dua masa jabatan, baik secara berturut-turut maupun terpisah.