Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
"Nenekku selalu mengajariku tentang budaya Indonesia," sambungnya
Dalam wawancara eksklusif tersebut Paes mengaku sangat dekat neneknya. Sayang, sosok yang sangat berarti dalam hidupnya itu tidak sempat melihat debutnya bersama timnas Indonesia. Padahal sang nenek sangat senang saat mengetahui Paes ingin membela tim Merah Putih.
"Saya sebenarnya sudah lama tahu kalau memenuhi syarat memperkuat timnas Indonesia. Akhir tahun lalu PSSI kemudian mendekatiku, dan di saat itu juga kesehatan nenekku menurun drastis. Ada satu kenangan terakhir kami. Kabar kalau saya akan memperkuat timnas Indonesia membuatnya tertawa untuk terakhir kalinya. Saya lihat betapa spesialnya itu saat saya bercerita kepadanya. Pada akhirnya itu keputusan mudah. Dia wafat awal tahun ini jadi dia tidak sempat melihat debut saya bersama timnas Indonesia," cerita Maarten Paes kepada FIFA.
Setelah melalui sidang sengketa di CAS, Paes akhirnya mendapat lampu hijau untuk memperkuat timnas Indonesia. Paes kemudian menjalani debutnya saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi di Jeddah, pada 5 September lalu. Dalam duel ini, Paes menggeser posisi Ernando Ari.
Paes sempat melakukan blunder yang menyebabkan penalti untuk Indonesia. Namun penyelamatan gemilang yang dilakukannya mampu menjaga gawangnya dari kebobolan.
Pertandingan pun berakhir 1-1. Sepanjang pertandingan, Paes berulang kali mematahkan peluang-peluang emas Green Falcons lewat aksi penyelamatan fantastis yang dilakukannya.
Paes kembali dipercaya saat Indonesia bertemu Australia di GBK, Senayan, Jakarta. Ini jadi penampilan perdana Paes di depan publik sendiri yang saat itu dihadir 80 ribu penonton.