Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Mengenai hal ini, PP PBSI dalam jumpa pers yang digelar secara virtual, Senin (1/7/2024) menyampaikan kalau kehadiran tim medis di lapangan harus melalui permintaan referee atau wasit, sesuai dengan aturan yang diterapkan BWF. Meski demikian, PBSI juga berniat mengirimkan surat kepada BWF agar aturan tentang pemanggilan tim medis bisa ditinjau ulang, terutama saat dalam kondisi darurat. (Simak berita selengkapnya pada tautan ini).
Sementara BWF dalam pernyataannya menyampaikan kalau sesuai pedoman yang ada, dokter turnamen di bawah arahan wasit punya tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans).
"Saat menerapkan pedoman ini, ditekankan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin," BWF menambahkan.
BWF juga mengatakan akan mengambil langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah tersebut secara menyeluruh dengan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
"Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah," kata BWF.
"Tinjauan yang sudah ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia."