Suntikan semangat dari para pemain ke-12 juga tidak lagi seperti di Qatar. Laga playoff yang digelar tertutup membuat penonton ikut dibatasi; paling banyak 100 orang untuk masing-masing tim! Artinya Garuda Muda akan bertarung dalam 'keheningan'.
Butuh Kerja Extra
Tak banyak cara yang bisa dilakukan STY selain memberi waktu istirahat extra. Meningkatnya kebugaran para pemain diharapkan bisa ikut mendongkrak mental bertanding mereka.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong. (dok.PSSI)
"Karena kesalahan dari keputusan wasit, kami akhirnya ke Prancis. Tapi ini tetap kesempatan karena kami juga bekerja keras sebelumnya. Untuk sekarang, harus lebih kerja keras lagi untuk melewati masalah-masalah yang ada saat ini," beber Shin Tae-yong berusaha optimistis.
STY sebenarnya tak perlu terlalu menyesali keputusan wasit di Piala Asia U-23 2024. Sebab, bagaimanapun, Garuda Muda sudah melewati target awal lolos ke babak delapan besar. Sementara kemenangan melawan Korea Selatan di babak perempat final adalah bonusnya.
Lalu bagaimana dengan tiket Olimpiade Paris 2024? Mungkin sudah bisa masuk kategori jackpot.
Sayang, sejauh ini Garuda Muda memang belum beruntung. Dari dua kesempatan yang didapat, Pratama Arhan dan kawan-kawan selalu gagal memenangkannya. Kesempatan pertama terbuang setelah Garuda Muda kalah 0-2 dari Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Selanjutnya, Indonesia juga dipaksa menyerah 1-2 oleh Irak pada perebutan tempat ketiga.