Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: helpers/banner_helper.php
Line Number: 91
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 91
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 69
Function: gpt
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined variable: gpt
Filename: banner/gpt.php
Line Number: 1
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/views/banner/gpt.php
Line: 1
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 70
Function: view
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Bagi umat Islam, mengganti puasa Ramadhan (qadha) yang tertinggal adalah kewajiban yang harus ditunaikan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya. Namun, masih banyak yang bingung: kapan batas terakhir untuk mengganti puasa Ramadhan 2025?
Agar tidak keliru, berikut penjelasan lengkap mengenai batas waktu qadha puasa, hukum jika terlambat menggantinya, serta tips untuk memastikan kewajiban ini bisa ditunaikan tepat waktu.
Qadha puasa adalah kewajiban mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal karena alasan yang dibenarkan dalam Islam, seperti:
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Februari 2025, Ada Puasa Nisfu Syaban dan Ayyamul Bidh
Setiap hari puasa yang tertinggal harus diganti dengan puasa di luar bulan Ramadhan sebelum Ramadhan berikutnya tiba.
Batas terakhir mengganti puasa Ramadhan 2025 adalah sebelum memasuki 1 Ramadhan 2026. Artinya, Anda harus menunaikan qadha puasa hingga hari terakhir bulan Sya’ban 1447 H, yang diperkirakan jatuh pada Maret 2026, tergantung hasil rukyatul hilal.
Namun, disarankan untuk tidak menunda hingga akhir Sya’ban karena ada larangan berpuasa di hari-hari terakhir bulan tersebut, kecuali untuk qadha atau puasa sunnah yang rutin dilakukan.
Jika seseorang menunda qadha puasa tanpa alasan syar’i hingga masuk Ramadhan berikutnya, maka ia dikenakan dua kewajiban:
Namun, jika ada alasan syar’i yang sah, seperti sakit berkepanjangan atau kondisi yang tidak memungkinkan, maka tidak ada kewajiban fidyah, cukup qadha saja.