Ntvnews.id, Jakarta - Bos besar alias Executive Chairman Samsung Electronics, Lee Jae-yong (Jay Y. Lee), meminta para eksekutif perusahaan untuk mengadopsi pola pikir "lakukan atau mati" guna menghadapai tantangan besar yang muncul akibat era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Seruan ini disampaikan dalam sebuah pesan video yang ditujukan kepada sekitar 2.000 eksekutif perusahaan, yang mengikuti seminar pendidikan yang dimulai bulan lalu.
Dalam video tersebut, yang juga memuat filosofi manajemen dari pendiri Samsung, Lee Byung-chul, serta mantan pimpinan Lee Kun-hee, Lee mengungkapkan pentingnya transformasi strategis perusahaan. Namun, dirinya tidak tampil langsung dalam rekaman tersebut.
"Samsung berada dalam situasi hidup-mati. Kita harus berpikir mendalam dari atas," ujar Lee dalam video tersebut, seperti dikutip dari Yonhap, Senin (17/3/2025).
Dia juga menekankan pentingnya mengatasi tantangan yang ada. "Kita perlu berinvestasi untuk masa depan, meskipun itu berarti mengorbankan keuntungan jangka pendek," lanjutnya.
Sebagai bagian dari seminar, para eksekutif menerima plakat kristal berukuran kartu nama dengan tulisan, "Orang-orang Samsung yang kuat dalam krisis, pandai membalikkan keadaan, dan tangguh dalam bersaing," yang menegaskan seruan perusahaan untuk ketahanan.
Samsung sendiri tengah menghadapi kesulitan di sektor semikonduktor AI, khususnya dalam memori pita lebar (HBM), di mana mereka tertinggal dibandingkan pesaingnya, SK hynix Inc.
Bisnis utama Samsung, seperti TV, ponsel pintar, dan memori akses acak dinamis (DRAM), juga mengalami penurunan pangsa pasar.
Berdasarkan laporan terbaru, pangsa pasar TV Samsung Electronics menurun dari 30,1 persen pada 2023 menjadi 28,3 persen pada tahun lalu, sementara pangsa pasar ponsel pintarnya turun dari 19,7 persen menjadi 18,3 persen.
Pangsa pasar DRAM, di mana Samsung sebelumnya mendominasi, juga mengalami penurunan, dari 42,2 persen menjadi 41,5 persen.
Akibat penurunan penjualan dalam bisnis memori andalannya dan penundaan peluncuran HBM, Samsung Electronics mencatatkan laba yang lebih rendah dari yang diharapkan tahun lalu.
Para analis memperkirakan laba operasi Samsung Electronics pada kuartal pertama ini akan turun hingga 22,5 persen.