Ntvnews.id, Jakarta - Worldcoin, yang kini mengembangkan dirinya sebagai World Network, merupakan proyek blockchain dan identitas digital yang diprakarsai oleh Tools for Humanity (TFH), sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh CEO OpenAI Sam Altman bersama Max Novendstern dan Alex Blania.
Perusahaan ini berbasis di San Francisco dan Berlin dan memiliki misi utama menciptakan sistem identitas digital universal, yang mampu membedakan manusia dari kecerdasan buatan (AI) dalam ekosistem digital yang kian kompleks.
Salah satu produk unggulan dari proyek ini adalah World ID, sebuah sistem identitas digital berbasis biometrik yang memungkinkan seseorang membuktikan bahwa mereka adalah manusia tanpa harus membagikan informasi pribadi.
Baca Juga: Retina Scan Jadi Sorotan, Begini Cara Kerjanya dan Alasan Pemerintah Bekukan Worldcoin
Worldcoin. (datawallet.com)
Baca Juga: Ini Alasan Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan WorldID
Verifikasi ini dilakukan melalui perangkat khusus bernama Orb, yakni bola logam berteknologi tinggi yang memindai retina mata pengguna untuk menghasilkan identitas unik dan terenkripsi. Data hasil pemindaian diklaim tidak disimpan, untuk menjaga privasi penggunanya.
Sebagai bagian dari insentif, Worldcoin memberikan imbalan dalam bentuk token kripto (WLD) kepada warga yang bersedia memindai retina mereka. Token ini dapat digunakan dalam aplikasi World App yang menawarkan berbagai layanan keuangan dan komunikasi. Seiring waktu, Worldcoin juga menggandeng mitra besar seperti Visa, Stripe, dan Match Group untuk memperluas ekosistemnya.
Sejak peluncuran globalnya, Worldcoin telah menarik lebih dari 26 juta pengguna dari 160 negara. Namun, proyek ini juga menuai kontroversi, khususnya terkait keamanan data biometrik dan transparansi penggunaannya. Beberapa negara mulai menyoroti operasional Worldcoin, termasuk Indonesia.
Pada awal 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Indonesia secara resmi membekukan izin operasional Worldcoin dan World ID di dalam negeri. Langkah ini diambil karena adanya dugaan pelanggaran perlindungan data pribadi dan minimnya penjelasan mengenai pemanfaatan data retina yang dikumpulkan dari warga.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya kekhawatiran atas privasi, proyek Worldcoin tetap menjadi sorotan dunia antara inovasi dan kontroversi.