Wamen ESDM Target CATL Mulai Produksi Baterai Kendaraan Listrik Maret 2026

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Mei 2025, 16:19
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memberi keterangan ketika ditemui setelah menghadiri Indonesia Energy Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (27/2/2025 Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memberi keterangan ketika ditemui setelah menghadiri Indonesia Energy Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (27/2/2025 (Antara)


Ntvnews.id
, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa produsen baterai terbesar dunia asal China CATL mulai produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia paling lambat pada Maret 2026.

“Mereka (CATL) mengharapkan itu paling lambat Maret 2026 sudah berproduksi di Indonesia,” kata Yuliot, Jumat 16 Mei 2025.

Yuliot menyampaikan bahwa investasi CATL tetap berlanjut di Indonesia dengan kapasitas sebesar 15 GWh.

Produksi perdana pada 2026 nanti memiliki kapasitas sebesar 7,5 GWh atau separuh dari kapasitas yang disepakati.

Baca juga: Genjot Kapasitas Produksi, Varian Entry Level Xiaomi SU7 Dibekali Baterai CATL

“Ini tahap pertama sudah mendapatkan persetujuan (dari Pemerintah China) 7,5 GWh,” ungkapnya.

Untuk 7,5 GWh yang selanjutnya, pendanaan akan berasal dari IPO atau Initial Public Offering (Penawaran Umum Perdana), sehingga nantinya, kapasitas 15 GWh itu bisa direalisasikan.

Yuliot juga mengungkapkan CATL sudah memiliki offtaker atau pembeli hasil produksi yang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.

Tetapi, CATL belum bisa menyampaikan siapa vendor yang akan menyerap produksi baterai EV tersebut.

Oleh karena itu, rencana produksi baterai EV masih berjalan sebagaimana rencana awal, yaitu kapasitas sebesar 15 GWh.

Baca juga: Intip Spesifikasi dari Avatr 07, Mobil Listrik Besutan Changan, CATL, dan Huawei

“Jadi, sesuai dengan perencanaan awal, kapasitas produksinya tetap 15 GWh,” ujar Yuliot.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendiskusikan tindak lanjut rencana investasi ekosistem terintegrasi baterai kendaraan listrik kerja sama antara Contemporary Amperex Technology (CATL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam membangun pabrik sel baterai di Indonesia. (Sumber: Antara)

x|close