Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengonfirmasi inisial 13 orang yang dicegah ke luar negeri sehubungan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) di BNI tahun 2020 hingga 2024 senilai Rp2,1 triliun.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menjelaskan dari 13 orang yang telah dicekal memiliki inisial sebagai berikut: CBH, IU, DS, MI, AJ, IS, AWS, IP, KS, ELV, NI, RSK, dan SRD.
“Benar,” ujar Fitroh ketika dimintai konfirmasi mengenai daftar inisial tersebut oleh wartawan, Rabu, 2 Juli 2025.
Fitroh mengungkapkan bahwa dua dari 13 nama tersebut adalah Catur Budi Harto (CBH), mantan Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, serta Indra Utoyo (IU), yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI.
Baca juga: Saham BRI Merosot, Analis Soroti Dampak Skandal Pengadaan Mesin EDC
Nama Indra Utoyo turut mencuri perhatian. Karena setelah menjadi Direktur di Bank BRI, Indra didaulat memimpin Allo Bank.
Profil Indra Utoyo
Indra Utoyo/Ist
Indra Utoyo diketahui menjabat sebagai Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank). Allo Bank dimiliki PT Mega Corpora, yang merupakan bagian kelompok usaha CT Corp milik pengusaha nasional yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung.
Indra kemudian diangkat sebagai Dirut Allo Bank berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Juni 2022.
Ia lahir di Bandung, 17 Februari 1962 dan pernah mengambil Master Komunikasi dan Pemrosesan Sinyal di Imperial College, University of London pada 1993-1994.
Pada 2019 ia pun merampungkan program Doktor Manajemen Strategik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Indra merupakan sosok yang menaruh perhatian besar pada dunia inovasi dan transformasi digital di Indonesia.
Baca juga: Ini 13 Orang yang Dicekal KPK di Kasus Mesin EDC Rp2,1 Triliun Bank BRI
Sebelum ditunjuk menjadi dirut Allo Bank, ia pernah menjabat sebagai Direktur Digital dan teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Sebelum berlabuh di BRI, Indra menduduki posisi sebagai Direktur Digital & Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Indra juga pernah menjabat Komisaris Utama PT Multimedia Nusantara (METRA) dan Komisaris Utama Metra Digital Innovation (MDI).