Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan virtual dengan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, Maros Sefcovic, untuk mendorong percepatan penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Pertemuan tersebut berlangsung secara daring dari Washington DC, Amerika Serikat, pada Rabu, 9 Juli 2025, dan bertujuan memperkuat komitmen kedua belah pihak dalam menyelesaikan perundingan serta membangun hubungan ekonomi yang saling menghormati dan berbasis aturan.
"Kesepakatan melalui IEU-CEPA ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral yang saling menguntungkan," ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan di Jakarta, Jumat, 10 Juli 2025.
Kedua pihak juga menegaskan pentingnya perjanjian ini untuk membuka akses pasar yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menciptakan platform strategis bagi dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi yang krusial saat ini.
Airlangga menyebut bahwa proses negosiasi CEPA saat ini telah mencapai tahap yang sangat maju. Menurutnya, Indonesia dan Uni Eropa kini sedang menyelesaikan pembahasan teknis dan penyesuaian akhir, termasuk menyusun jadwal yang lebih terstruktur untuk menuju ratifikasi IEU-CEPA.
Sementara itu, Maros Sefcovic memberikan penjelasan mengenai proses ratifikasi perjanjian di tingkat Uni Eropa. Berbeda dari perjanjian internasional lainnya yang memerlukan persetujuan dari masing-masing negara anggota, IEU-CEPA hanya membutuhkan persetujuan di level Uni Eropa. Hal ini dilakukan melalui pemungutan suara mayoritas di antara para menteri perdagangan serta persetujuan dari Parlemen Eropa.
Seperti halnya Indonesia, Uni Eropa menekankan urgensi untuk segera mengimplementasikan perjanjian ini. Kedua pihak menyadari perlunya mempercepat IEU-CEPA di tengah situasi global yang tidak menentu, guna menciptakan stabilitas ekonomi dan memperluas akses pasar.
Selain menggarisbawahi komitmen untuk memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan, kedua belah pihak juga berharap IEU-CEPA menjadi landasan bagi kemitraan strategis jangka panjang yang dapat diandalkan.
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa sendiri tercatat mencapai 30,1 miliar dolar AS sepanjang tahun 2024. Uni Eropa saat ini merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, sementara Indonesia menjadi mitra dagang ke-33 bagi Uni Eropa.
Surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa juga meningkat signifikan, dari 2,5 miliar dolar AS pada 2023 menjadi US$4,5 miliar pada tahun 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga turut didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Duta Besar RI untuk Uni Eropa Andri Hadi, Direktur Jenderal Perundingan Perjanjian Internasional Kemendag Djatmiko Bris Wicaksono, serta Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemenko Perdagangan sekaligus Chief Negotiator Johni Martha.
(Sumber: Antara)