Indonesia Butuh Investasi Rp13.032 Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 16:51
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menilai, Indonesia perlu menyerap investasi senilai Rp13.032 triliun dalam lima tahun ke depan agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029.   Target tersebut jauh lebih tinggi dari total investasi selama satu dekade terakhir yang mencapai Rp9.117 triliun.  Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menilai, Indonesia perlu menyerap investasi senilai Rp13.032 triliun dalam lima tahun ke depan agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029. Target tersebut jauh lebih tinggi dari total investasi selama satu dekade terakhir yang mencapai Rp9.117 triliun. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia perlu menarik investasi sebesar Rp13.032 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029. Hal ini disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani dalam Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Rosan menjelaskan, target tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan total investasi selama satu dekade terakhir yang hanya mencapai Rp9.117 triliun. “Kalau dalam 10 tahun terakhir dari 2014 sampai 2024 investasi yang masuk adalah kurang lebih Rp9.100 triliun (Rp9.117 triliun). Lima tahun ke depan dari 2025 sampai 2029 (ditargetkan) mencapai lebih dari Rp13.032 triliun. Itu investasi yang diharapkan masuk dalam rangka kita bisa mencapai pertumbuhan 8 persen di tahun 2029,” ujar Rosan.

Menurutnya, investasi masih menjadi pendorong utama ekspansi ekonomi nasional. Sepanjang 2014–2024, total investasi domestik dan asing terus tumbuh stabil meski menghadapi tekanan global.

Baca Juga: Rosan: Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin ASEAN untuk Tarik Investasi Global

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat, realisasi investasi pada Januari–Juni 2025 telah mencapai Rp942,9 triliun atau 49,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun. Sementara untuk kuartal III 2025, realisasi investasi diperkirakan telah mencapai sekitar Rp1.400 triliun atau 74 persen dari target tahunan.

Lebih lanjut, Rosan menekankan pentingnya percepatan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan investasi. “Banyak sekali sebetulnya opportunity yang ada di kita, yang selama ini mungkin hanya menjadi kesempatan tanpa ada implementasi yang kuat,” katanya.

Ia menambahkan, sektor energi terbarukan menjadi salah satu frontier investasi yang sangat menjanjikan namun belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia telah berkomitmen mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Selain energi bersih, Rosan juga menyoroti potensi dari sejumlah kesepakatan perdagangan seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA) serta Kanada (ICA CEPA) yang diharapkan dapat memperkuat arus investasi asing ke sektor manufaktur dan infrastruktur digital.

Baca Juga: Polisi Pastikan Akun Kripto Peneror Bom NJIS Tak Terdaftar di Indonesia

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close