Gelar Konferensi, Perhimpunan Dokter Paru Indonesa Undang 1500 Tamu dari Seluruh Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2024, 14:15
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Prof. DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), MHPM, FISR, FAPSR dari PDPI Prof. DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), MHPM, FISR, FAPSR dari PDPI (DOKUMENTASI)

Ntvnews.id, Jakarta - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), bekerja sama dengan Perhimpunan Bronkoskopi Indonesia (PERBRONKI), akan menyelenggarakan “Kongres Nasional PDPI ke-17” bersama dengan “World Congress of Bronchology and Interventional Pulmonology serta World Congress for Bronchoesophagology” pada tanggal 23-27 Oktober 2024 di Bali.

"Mengusung tema "A Magical Blend of Learning: Science, Culture, and Nature", acara ini bertujuan menggabungkan ilmu pengetahuan terkini dengan keunikan budaya dan keindahan alam Bali," ungkap Prof. DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), MHPM, FISR, FAPSR dalam Zoom Meeting yang di gelar PDPI pada Selasa, 22 Oktober 2024 melalui ZOOM.

Dr. Agus Dwi Susanto, selaku Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut, konferensi ini akan mempertemukan lebih dari 1.500 peserta dari seluruh dunia, termasuk para ahli di bidang pulmonologi, intervensi bronkoskopi, serta spesialis terkait.

"Acara ini mencakup sesi ilmiah, lokakarya, dan diskusi panel tentang perkembangan terkini dalam diagnosis dan terapi penyakit paru, termasuk teknik-teknik invasif minimal dan inovasi teknologi seperti bronkoskopi robotik," urainya.

Dr. Agus Dwi Susanto menyampaikan, bahwa dalam konteks kepemimpinan Presiden baru Republik Indonesia, PDPI berharap pemerintah dapat berkolaborasi lebih erat untuk memperkuat kebijakan yang mendukung kesehatan paru-paru dan mengurangi polusi udara serta konsumsi rokok.

"Dukungan pemerintah diperlukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap teknologi diagnostik dan perawatan yang lebih baik," ujarnya.

Terkait kongres Nasional PDPI ke- 17, Kami mengundang rekan media untuk meliput acara ini dan membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan paru melalui pendekatan yang berbasis ilmu pengetahuan dan kolaborasi global, "pungkas" Dr. Agus Dwi Susanto, menutup perbincangan.

Halaman
x|close