"Fokus saya adalah untuk memastikan bahwa kita menghentikan kerusuhan ini," ujar Starmer.
Starmer menyatakan bahwa dia akan memastikan para pelaku kerusuhan menanggung konsekuensi dari tindakan mereka.
Baca Juga: Korban Tewas Penikaman Anak di Inggris Bertambah Jadi 3 Orang
Kerusuhan ini dimulai dari penyebaran informasi salah atau hoaks yang menyebutkan bahwa penusuk di Southport adalah seorang Muslim, padahal tidak demikian. Hoaks ini tersebar luas melalui media sosial.
"Undang-undang pidana berlaku baik untuk tindakan yang dilakukan secara online maupun offline," ungkap Starmer.
Polisi menuding kekerasan tersebut terkait dengan kelompok English Defence League (EDL), sebuah organisasi anti-Islam yang didirikan 15 tahun lalu dan memiliki hubungan dengan hooliganisme sepak bola.