Hussein pun memutuskan untuk tidak menghentikan mobilnya lantaran saat itu kondisi jalannya masih gelap. Dia kemudian memarkir mobil di Jalan Senjaya dekat Museum Polri. Dia sempat kembali ke dekat lokasi kejadian untuk mencari CCTV yang mungkin merekam kejadian.
Ilustrasi CCTV (Pixabay)
Namun, petugas keamanan di Kementerian PUPR menyatakan bahwa tidak ada CCTV yang mengarah ke tempat kejadian. Sehingga belum diketahui siapa pelaku yang diduga sengaja melakukan perusakan mobil milik wartawan tersebut.
Sementara itu, pemimpin redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan bahwa pihaknya telah membuat laporan ke polisi untuk memastikan pelaku dan motif perusakan. Sebab, perusakan tersebut tampak tidak bertujuan untuk perampokan.
Setri khawatir motif perusakan tersebut sebagai bentuk teror akibat aktivitas Hussein sebagai wartawan yang kerap mengungkap berbagai hal terkait hal-hal sensitif.