Dengan memiliki ibu kota yang unik dan fungsional, perhatian dunia akan tertuju pada negara tersebut.
Hijau pepohonan yang melingkupi IKN tidak hanya sebagai elemen dekoratif semata, tetapi juga sebagai penyerap karbon dan menghasilkan oksigen bagi penduduk Indonesia. Tanaman-tanaman ini menjadi penyelamat ekosistem global dari dampak negatif polusi udara.
Dikutip dari kompas.id, IKN memiliki keunikan sebagai ibu kota yang membedakannya dari tempat lain di dunia. Salah satunya adalah konsep kota hutan sebagai ciri khasnya, seperti dibahas Taylor dan Francis (2018) pada geografi perkotaan.
Dengan wilayah hijau yang luas, IKN tidak hanya menyediakan ruang terbuka alami untuk warganya beraktivitas, tetapi juga memberikan perlindungan bagi flora dan fauna lokal.
IKN menjadi topik hangat yang mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Di satu sisi, melihatnya sebagai peluang besar untuk kemajuan ekonomi. Dengan selesai infrastruktur ibu kota ini tahun 2024 (rencana induk sesuai dengan Perpres No 63/2022), investor asing yang akan tertarik, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun, di sisi lain, timbul kekhawatiran terkait dengan masalah lingkungan dan sosial akibat pembangunan IKN. Proses pemilihan lokasi IKN pun tidaklah mudah karena melibatkan berbagai pertimbangan yang kompleks.
Melalui pengenalan tentang Ibu Kota Negara ini, kita dapat lebih memahami pentingnya peran serta fungsi utama dari sebuah ibu kota bagi suatu negara (Monica Sager, Juni 4, 2024).