"Jumlahnya jauh lebih banyak... Ribuan tentara," jelasnya.
Baca Juga: Bersiap Perang Lawan Israel, Iran Minta Puluhan Rudal Canggih dari Rusia
Setelah beberapa hari diam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya mengakui serangan tersebut dalam pidatonya pada Sabtu, 10 Agustus malam waktu setempat. Zelensky menyatakan bahwa Kyiv "mendorong perang ke wilayah agresor".
Sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah melancarkan serangan terus-menerus, menduduki sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, serta menjadikan kota-kota di negara itu target serangan rudal dan drone setiap hari.
Meskipun Ukraina berhasil merebut kembali wilayah yang luas pada tahun 2022, Kyiv kini berada dalam posisi yang lebih sulit, terutama dalam hal kekuatan pasukan dan pasokan senjata.