Benjamin juga meminta PDIP untuk mendengar dan memperjuangkan suara masyarakat Betawi dan warga Jakarta, khususnya terkait dengan program-program kesejahteraan yang selama ini meringankan beban ekonomi dan sosial warga, seperti Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Lansia, Kartu Jakarta Mahasiswa, serta bantuan operasional tempat ibadah dan pangan murah.
"Kami masyarakat Betawi dan warga Jakarta mendukung dan mengharapkan serta meminta kepada PDIP untuk mengembalikan program-program kesejahteraan bagi warga dan masyarakat yang saat ini tidak dapat kami rasakan kembali, seperti Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Lansia, Kartu Jakarta Mahasiswa, bantuan operasional tempat ibadah, dan bantuan pangan murah bagi wong cilik dan berbagai kemudahan yang dirasakan oleh masyarakat selama ini," tambahnya.
Benjamin juga mengingatkan bahwa kondisi Jakarta saat ini berbeda dibandingkan saat dipimpin oleh mantan Gubernur Anies Baswedan. Mereka berharap Pilkada DKI 2024 tidak akan melawan kotak kosong, dan lebih memilih agar PDIP bersama dengan Pak Anies di Pilkada mendatang.
"Itu berbeda ketika Pak Anies sama sekarang, jadi kita melihat kemungkinan ini antara masyarakat Jakarta dan PDIP. Untuk meminang supaya nanti bersama-sama PDIP bersama Pak Anies di Pilkada 2024 bersama-sama, jangan sampai melawan kotak kosong," ucap Benjamin.
Sebelumnya, Djarot Syaiful Hidayat menyambut baik kedatangan Poros Jakarta dan mengungkapkan kesenangannya menerima aspirasi mereka. Ia menganggap ada kesamaan visi dan misi dalam membangun Jakarta menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera.
"Terima kasih dalam rangka bebesanan. Jujur bahwa hari ini kita sangat senang karena secara resmi kita sudah menjadi besan dari Poros Jakarta. Mahar yaitu dalam bentuk cukin dan boneka ondel-ondel sepasang cowok-cewek jadi lengkap. Artinya PDIP dan poros Jakarta itu mengayomi seluruh warga Jakarta," ujar Djarot.
Ia juga menambahkan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah menugaskannya untuk menyambut Poros Jakarta.