Hal ini sesuai dengan yang dibutuhkan untuk sukses di tengah perkembangan teknologi AI, hingga mempersiapkan mereka dalam menghadapi masa depan yang didominasi oleh teknologi AI.
Dr. Mochtar Riady membagikan pandangannya, bahwa pada tahun 1946, penemua mikroelektronik oleh Amerika Serikat mengarah pada pengembangan komputer, telekomunikasi, dan internet, yang kemudian menjadikan AS sebagai superpower dunia.
Kini, Indonesia memasuki era revolusi industri 4.0 dengan berbagai teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengubah industri dan kehidupan manusia.
“Oleh karena itu, saya merasa penting kita semua untuk menyadari bahwa teknologi canggih ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Setelah lulus dari UPH, kalian harus menguasai teknologi AI agar bisa memberikan manfaat bagi bangsa dan negara," pesan Dr. Mochtar.
Selain Pelantikan dan Seminar DGS, mahasiswa baru juga akan mengikuti sesi College Talks yang dibagi ke dalam empat klaster berdasarkan rumpun ilmu.
Hal tersebut yakni College of Business & Technology, College of Arts & Social Sciences, College of Health Sciences, dan College of Nursing & Education.
Dalam acara ini, akademisi hingga tokoh-tokoh ternama dari masing-masing rumpun ilmu akan membagikan pengalaman dan perkembangan terkini di industri tempat mereka bekerja.