Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ia pun menjawab bahwa dirinya wartawan, seraya menunjukkan surat tugas peliputan. Walau demikian, polisi justru memaksa H menghapus video yang dia rekam. H pun menolak.
"Kamera, kamera, lu dari mana?" tanya polisi itu.
H turut mendengar seseorang diduga aparat yang berada di belakangnya, sempat melontarkan kalimat "matiin aja", terhadap pendemo yang sudah lemas terkulai tadi.
H sendiri akhirnya mendapatkan penganiayaan. Pipi kanan H dipukul petugas. Bagian kepala H juga dipukul. Seorang anggota TNI juga menendang bagian belakang H kala dirinya akan digiring ke pos keamanan.
"Sewaktu digiring ke pos ada yang menendang bagian belakang saya," tandas H.
Sebelumnya, wartawan televisi swasta bernama Ervan David (28) juga jadi korban penganiayaan saat meliput unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada. Ia dihajar massa pendemo, saat meliput unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Kamis (22/8/2024).
"Tiba-tiba dipukuli, dituduh intel. Padahal saya pakai seragam kantor dan sudah bilang dari media. Tapi mereka (massa) tidak peduli dan tetap mukulin saya," ujar David.