Hubungan Kian Merenggang, AS Berhentikan Pasokan Senjata ke Israel

NTVNews - 13 Mei 2024, 07:38
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). (AIPAC)

Ntvnews.id, Washington - Diplomat AS Richard Haass menyatakan bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden tentang kemungkinan menghentikan pasokan senjata ke Israel jika mereka terus melanjutkan invasi ke Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Hal itu disebut merupakan peristiwa yang sangat signifikan dalam hubungan antara AS dan Israel.

Dilansir dari CNN Internasional, Senin, 13 Mei 2024, Haass menggambarkan situasi ini sebagai "gempa bumi" karena AS telah lama menjadi pendukung utama Israel dan menjadi penyedia senjata bagi negara tersebut. 

"Ini pasti gempa bumi," ujar Haass, mantan presiden Dewan Hubungan Luar Negeri dan penasihat kebijakan pada masa pemerintahan George W. Bush, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Haaretz.

Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina. Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina.

"Ada skeptisisme nyata dalam pemerintahan bahwa (serangan) Rafah akan mewujudkan kesepakatan bagi (pembebasan) sandera, seperti yang dikatakan Israel."

Beberapa minggu terakhir telah terjadi pertikaian antara Israel dan Hamas dengan mediator utama a.l. Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.

Semua mediator yang terlibat berusaha mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai dan pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Israel dan kelompok militan Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama mendorong invasi ke Rafah - kota paling selatan Gaza di mana lebih dari satu juta pengungsi Palestina berlindung - dengan mengatakan bahwa invasi tersebut penting untuk mengalahkan Hamas dan memenangkan perang.

Halaman

TERKINI

Load More
x|close