HUT Kemerdekaan RI ke-79, Budaya Lokal, dan Daya Saing Bangsa Menurut Perspektif Manajemen Strategi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2024, 13:28
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Jokowi dan Iriana Pakai Kebaya Jokowi dan Iriana Pakai Kebaya (Instagram)

1. Jepang: Kuat Budaya Bangsa, kaya tradisional, seperti kimono, upacara minum teh, bonsai, ikebana (seni merangkai bunga), seni bela diri seperti judo dan karate. Jepang juga memiliki budaya pop yang berpengaruh seperti anime, manga, dan video game, yang menjadi fenomena global. Mereka memiliki Daya Saing sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dikenal inovasi teknologi, kualitas produk, dan efisiensi industry; serta banyak perusahaan besar dengan produknya ditiap lokasi dunia, seperti Toyota, Sony, dan Panasonic.

2. Korea Selatan: Kuat Budaya Bangsa, seperti K-pop, K-drama, serta kuliner khas seperti kimchi dan bulgogi. Gelombang Hallyu (Korean Wave) menyebar ke seluruh dunia, budaya Korea dihargai secara global. Mereka  memiliki Daya Saing, dalam teknologi, manufaktur, hiburan, dengan perusahaan Samsung dan LG yang memimpin pasar global.

3. Jerman, memiliki Budaya Bangsa yang Kuat, kaya musik klasik, filsafat, dan sastra. Festival seperti Oktoberfest di Munich dan Karnaval di Cologne cerminan kekuatan budaya. Jerman juga memiliki tradisi ilmiah dan teknologi tinggi, dengan. kekuatan ekonomi terbesar di Eropa dan salah satu terbesar di dunia; dikenal keunggulan teknologinya, dengan merek industry otomotif seperti BMW, Mercedes-Benz, Volkswagen.

4. China, memiliki Budaya Bangsa yang Kuat, budaya tua menjadi modern, seni bela diri, kaligrafi, seni rupa, dan festival tradisional Tahun Baru Imlek; memiliki budaya global peninggalan sejarah Tembok Besar dan Kota Terlarang. China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia dan berdaya saing tinggi, harga produk kompeetitif dari manufaktur, teknologi, perdagangan internasional.

5. Singapura, memiliki warisan Budaya Sukses, memadukan modernitas dengan pelestarian warisan budaya. Distrik seperti Chinatown, Little India, dan Kampong Glam adalah warisan budaya dilestarikan di tengah modernisasi urban; dikenal nilai efisiensi, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi pro-bisnis, serta daya tarik investasi asing.

Bagaimana Indonesia negara kita? Indonesia memiliki Budaya Bangsa Kuat, dikenal keanekaragaman budaya, mencakup lebih 300 kelompok etnis, bahasa, adat istiadat berbeda. Kekayaan budaya mencakup pakaian adat, tarian tradisional, musik gamelan, upacara keagamaan seperti Nyepi di Bali atau Sekaten di Jawa. Warisan budaya Indonesia diakui UNESCO, seperti batik, wayang, dan keris. Maka budaya Indonesia tidak hanya penting secara lokal, juga secara global. Industri pariwisata paling kompetitif di dunia, dengan kontribusi signifikan terhadap PDB. Destinasi wisata memadukan keindahan alam dengan budaya local, seperti Bali dan Yogyakarta, menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Industri Kreatif berkembang pesat, termasuk fesyen, kuliner, dan seni. Batik menjadi produk ekspor dan simbol kuat identitas Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa budaya bangsa yang kuat dapat menjadi pendorong utama daya saing global. Karena budaya bangsa yg kuat ini akan bertransformasi kepada korporasi/ perusahaan yg menghasilkan budaya perusahaan yg kuat.Suatu korporasi/perusahaan yang memiliki sumber daya dgn budaya yang kuat akan lebih mudah mengimplementasikan manajemen strategis. Pada akhirnya korporasi/perusahaan tersebut akan lebih mudah mencapai daya saing produk di pasar global. Resultante dari korporasi /perusahaan yg memiliki daya saing produk barang dan jasa di pasar global akan menghasilkan daya saing bangsa di pasar global. Bukan Negara yang berkompetisi, tetapi korporasi/ perusahaan yg dimiliki oleh negara tersebut( Porter, 1985), seperti contoh negara yg budaya yang kuat seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, China, Singapore, dan diharapkan Indonesia segera menyusul negara yang sudah berskala global.Budaya tidak hanya memperkaya identitas nasional tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi, inovasi, dan kekuatan diplomasi suatu negara 

Halaman
x|close