Namun, setelah memeriksa nomor teleponnya, CEO menemukan bahwa wanita tersebut adalah seorang influencer yang kemungkinan besar menciptakan skandal ini untuk menarik perhatian lebih banyak.
"Saya benci orang seperti ini,” tulis CEO tersebut.
Ia menuduh wanita itu membuat cerita untuk mendapatkan perhatian dan mengabaikan potensi kerusakan besar yang bisa ditimbulkan pada bisnisnya.
Beberapa orang mungkin benar-benar mempercayai klaim liar semacam itu, dan rumor yang berkembang dapat berpotensi menutup pabrik atau menghentikan operasinya.