Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia khususnya di Jakarta ternyata sudah pernah beroperasi transportasi trem listrik. Hal itu terungkap dari temuan rel kuno di bawah Museum Mandiri di kawasan Stasiun Kota Jakarta dalam proses pembangunan proyek MRT Fase 2 sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat
Arkeolog Dr Junus Satrio Atmodjo menceritakan penemuan rel kuno dari trem listrik yang dibangun pemerintah Belanda pada era 1930-an itu bermula ketika kontraktor yang mengerjakan MRT Jakarta Fase 2 ingin membuat jalur masuk menuju stasiun bawah tanah dari depannya Museum Mandiri.
"Saya memberikan pesan sebetulnya kepada mereka hati-hati loh itu bagian dari Jakarta tua. Jadi kemungkinan menemukan sangat besar. Tapi karena kan tidak kelihatan ini kan di bawah tanah. Yang kita lihat kan hanya mobil lalu lalang di atasnya. Paling kita bisa melihatnya dari peta-peta kuno," kata Dr Junus Satrio Atmodjo saat menjadi narasumber dalam acara DPO Podcast di NusantaraTV yang dipandu Pemimpin Redaksi NTVNews.id Ismoko Widjaya.
"Ternyata apa yang kita duga itu terbukti. Ketika MRT itu akan merencanakan membuat jalur masuk menuju ke stasiun bawah tanah itu dari depannya gedung Bank Mandiri. Di situ kita sudah melakukan pendugaan akan ketemu rel kereta. Jadi sudah diprediksi bakal ada temuan," imbuhnya.
Bahkan, kata Junus, letak rel kuno tersebut tidak terlalu dalam. Hanya 30 cm dari permukaan.
"Bahkan engga sampai 1 meter karena itu rel trem zaman Belanda. Trem Batavia," tuturnya.
Untuk melacak keberadaan rel.kuno tersebut, ungkap Junus, pihaknya menggunakan teknik yang dalam arkeologi disebut Dosing.