Dia mengkritik kegagalan sistem internasional, termasuk organisasi seperti PBB, dalam menghentikan kekejaman yang tengah berlangsung di Gaza, dimana lebih dari 36.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa dan menyebabkan kerusakan yang luas, pengungsian massal, dan kondisi kelaparan yang parah.
Erdogan menanyakan, "Apakah PBB masih bermanfaat jika tidak mampu menghentikan genosida yang terjadi di depan mata kita di abad ke-21?"
"Ia menyoroti bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan gagal melindungi staf atau pekerja bantuan kemanusiaan mereka sendiri, apalagi menghentikan genosida. Erdogan menyatakan bahwa bukan hanya nyawa manusia yang melayang di Gaza, tetapi juga semangat PBB," tambahnya.
Baca Juga:
Viral di Medsos, 'All Eyes on Rafah' Sudah Diunggah 45 Juta Orang
PBB Khawatir Serangan Balas Dendam Israel Targetkan Pusat Nuklir Iran
Erdogan juga mengecam Barat atas dugaan keterlibatannya dalam konflik Israel di Gaza. Dia menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah di tempat tinggal mereka. Erdogan mengkritik tindakan kekejaman yang disiarkan langsung oleh Netanyahu dan menyalahkan Amerika Serikat serta kepala negara dan pemerintahan Eropa karena diam terhadap barbarisme Israel.
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara, pers, hak perempuan, dan anak-anak telah hancur karena kematian manusia di Gaza.