Ntvnews.id, Beirut - Perdana Menteri Lebanon yang baru dilantik, Nawaf Salam, berkomitmen pada hari Selasa, 14 Januari 2025, untuk merekonstruksi rumah dan infrastruktur yang rusak akibat serangan Israel.
Dalam sebuah konferensi pers setelah bertemu dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun dan Ketua Parlemen Nabih Berri di Beirut, Salam mengatakan, "Saya berharap dapat membangun negara yang modern, adil, dan berlandaskan prinsip sipil."
“Ini adalah waktu yang tepat untuk memulai babak baru yang mengutamakan keadilan dan keamanan. Rekonstruksi bukan sekadar janji, tetapi sebuah tanggung jawab,” tambahnya.
Salam, yang berusia 71 tahun dan merupakan hakim di Mahkamah Internasional, ditunjuk oleh Presiden Aoun pada Senin untuk membentuk pemerintahan baru setelah memperoleh dukungan dari 84 anggota parlemen di parlemen Lebanon yang beranggotakan 128 orang.
Baca juga: Sudah Gencatan Senjata, Israel Kembali Serang Lebanon
“Setelah mengalami penderitaan akibat agresi Israel dan krisis ekonomi, saatnya bagi kita untuk memulai fase baru menuju kemajuan dan peluang,” ujar Salam.
Salam juga mengidentifikasi sejumlah tantangan besar yang akan dihadapi pemerintahannya, termasuk menangani dampak serangan Israel terbaru, melaksanakan Resolusi PBB 1701, dan memastikan pelaksanaan penuh perjanjian gencatan senjata.