Selaras dengan target RPJMN 2025-2029, Menko AHY menegaskan bahwa indikator utama kinerja transportasi udara seperti on-time performance, kepatuhan keamanan penerbangan, efisiensi biaya logistik, dan kapasitas penumpang harus terus ditingkatkan.
AHY (kemenkoinfra/ NTVNews.id)
Kinerja positif bandara nasional tercermin dari laporan Skytrax 2024, di mana Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat ke-28 atau naik 15 peringkat dari posisi sebelumnya, dan Bandara Ngurah Rai naik 6 peringkat ke posisi 74.
Kajian INACA 2023 juga mengungkap potensi besar sektor penerbangan. Saat ini, kontribusi industri penerbangan mencapai Rp1.002 triliun (4,6% PDB). Dengan optimasi layanan kebandarudaraan, sektor ini diproyeksikan dapat menambah kontribusi hingga Rp900 triliun, menjadi Rp1.902 triliun.
“Oleh karenanya, optimasi bandara menjadi langkah penting yang perlu diupayakan melalui sinergi dan kolaborasi K/L terkait, utamanya pada dua bandara terbesar di Indonesia saat ini, Ngurah Rai dan Soekarno Hatta,” kata AHY.