Ntvnews.id, Tokyo - Pemerintah Jepang meminta 1,2 juta warganya untuk mengurangi penggunaan air setelah munculnya sinkhole besar di Kota Yashio. Lubang besar ini bahkan menelan sebuah truk dan sopirnya pada Selasa, 28 Januari 2025.
Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan, meskipun menghadapi kesulitan akibat munculnya sinkhole baru yang membuat jalan di sekitar lokasi menjadi rapuh.
Komunikasi dengan sopir truk dan tim penyelamat pun terputus setelah reruntuhan baru masuk ke dalam sinkhole, memendam truk sepenuhnya. Otoritas Jepang meminta 1,2 juta warga di 12 kota di bagian timur Prefektur Saitama untuk mengurangi penggunaan air, terutama untuk keperluan yang tidak mendesak seperti mencuci dan mandi.
Baca Juga: Travel Fair Permudah untuk Melenggang ke Jepang Digelar
"Menempatkan prioritas pertama kami pada penyelamatan nyawa (korban sinkhole), kami meminta warga untuk tidak menggunakan air yang tidak penting seperti mandi atau mencuci," ujar seorang pejabat Prefektur Saitama, dikutip dari The Independent, Minggu, 2 Februari 2025.
Pemerintah menegaskan pentingnya menghemat air guna mengurangi tekanan pada sistem saluran pembuangan, yang dikhawatirkan dapat memperparah kondisi di lokasi bencana.
Penyebab Munculnya Sinkhole