"Selama ini kan Pertamina menyuplai ke agen, agen menyuplai ke pangkalan, pangkalan menyuplai ke pengecer. Laporan yang masuk ke kami itu kan ada yang memainkan harga," ungkap Bahlil dalam konferensi pers.
View this post on Instagram
Ia mengungkapkan bahwa harga elpiji 3 kg seharusnya tidak lebih dari Rp5.000-Rp6.000 per tabung. Pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp12.000 per kg, tetapi adanya pihak yang mengambil keuntungan berlebihan menyebabkan harga di pasaran menjadi lebih tinggi.
"Laporan yang masuk ke kami, subsidi ini, elpiji ini, ada yang sebagian tidak cepat sesaran. Ya maaf-maaf, tidak bermaksud curiga nih, ada satu kelompok orang yang membeli elpiji dengan jumlah yang tidak wajar. Nah dalam rangka menertibkan (harga), maka kita buatlah regulasi," ujar Bahlil.
Ia menegaskan bahwa dengan regulasi baru ini, masyarakat akan mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga yang lebih wajar di seluruh pangkalan. Pemerintah juga berkomitmen untuk mengawasi harga secara ketat agar tetap sesuai aturan.
Baca Juga: Memilukan! Ibu yang Tewas Kelelahan Antri Gas 3 Kg, Berniat ke Tanah Suci
"Karena harga sampai di pangkalan itu pemerintah bisa kontrol. Kalau harga di pangkalan itu dinaikkan, izin pangkalannya dicabut, dikasih denda, dan kita bisa tahu siapa pemainnya," tandasnya.
Akhirnya, Presiden Prabowo Subianto pagi ini memerintahkan Menteri Bahlil untuk mengizinkan kembali pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kg.