Penurunan dukungan untuk Modi diyakini disebabkan oleh ketidaknyamanan yang dirasakan oleh banyak minoritas Muslim di India terhadap masa depan mereka akibat penindasan kelompok Hindu garis keras selama masa pemerintahan Modi. Padahal, secara konstitusional, India adalah negara sekuler.
Modi sendiri sering kali membuat komentar tajam tentang umat Islam selama kampanye, menyebut mereka sebagai "penyusup".
"BJP gagal meraih mayoritas suara," kata anggota Partai Kongres, Rajeev Shukla. "Ini merupakan kekalahan moral bagi mereka," tambahnya.
Saham-saham di pasar saham India turun karena spekulasi bahwa hilangnya mayoritas akan menghambat kemampuan BJP untuk mendorong undang-undang. Saham di unit utama Adani Enterprises, yang dimiliki oleh sekutu utama Modi, Gautam Adani, turun 25%, sebelum sedikit pulih.