Ntvnews.id, Jakarta - Adidas secara resmi memberitahukan bahwa pihak mereka telah menghentikan penjualan koleksi Yeezy setelah seluruh sisa stok produk tersebut terjual habis.
Menurut laporan Hollywood Reporter, Rabu 5 Maret 2025, keputusan ini diumumkan oleh Adidas dalam laporan pendapatan terbaru perusahaan.
"Anda lihat tidak ada lagi Yeezy di akhir," kata Kepala Keuangan Adidas Harm Ohlmeyer dalam pengumuman laporan pendapatannya.
Ia menegaskannya dengan mengatakan, "Saya ingin mengonfirmasinya lagi, tidak ada satu pun sepatu Yeezy yang tersisa dalam inventaris kami".
Kemitraan antara Adidas dan Kanye West telah berakhir lebih dari dua tahun yang lalu dan salah satu alasan penghentian kerja sama tersebut adalah pernyataan kontroversial Kanye yang mengandung unsur antisemitisme.
Baca juga: Adidas Luncurkan Busana Gamis Sporty
Pada bulan Oktober 2022, Adidas secara resmi mengeluarkan pernyataan yang menyampaikan "Komentar dan tindakan Ye baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian dan berbahaya, dan melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keberagaman dan inklusivitas, saling menghormati dan keadilan".
Adidas mengalami dampak finansial setelah mengakhiri kemitraan tersebut, dengan kerugian pada laba bersih perusahaan di tahun 2022 mencapai 250 juta euro atau sekitar Rp3,8 triliun.
Pada tahun berikutnya, Adidas mengumumkan rencana penjualan sisa stok sepatu Yeezy. Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu, 4 Maret 2025, terungkap bahwa penjualan sisa inventaris di kuartal keempat 2025 menghasilkan sekitar 50 juta euro (Rp882 miliar). Hal ini turut meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 24 persen, mencapai 5.965 juta euro pada 2024, dibandingkan 4.812 juta euro di tahun sebelumnya.
Sementara itu, secara keseluruhan, penjualan di Amerika Utara mengalami penurunan dua persen "hanya karena penjualan Yeezy yang jauh lebih rendah", sementara di pasar lain mengalami peningkatan, menurut Adidas.
Merek tersebut juga menegaskan bahwa proyeksi bisnis untuk tahun 2025 tidak memperhitungkan pendapatan atau keuntungan dari produk Yeezy.
Baca juga: Kanye West dan Bianca Censori Dikabarkan Berpisah
Sementara itu, Kanye West, yang masih menggunakan merek Yeezy, baru-baru ini merilis iklan selama Super Bowl 2025 di AS. Iklan tersebut membingungkan masyarakat dan mengarahkan mereka ke situs web resmi Yeezy.
Namun, keesokan harinya, Shopify—platform yang mengelola situs e-commerce Yeezy—menutup situs tersebut. Penutupan dilakukan setelah Kanye West mengubah toko onlinenya menjadi hanya menjual satu kaus oblong dengan simbol swastika di bagian depan.
Shopify menyatakan bahwa tindakan tersebut melanggar kebijakan mereka. Selain itu, Kanye West juga terus membuat pernyataan kontroversial di media sosial, yang berisi ujaran kebencian.
(Sumber: Antara)