Ntvnews.id, Jakarta - Suasana haru menyelimuti Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu 5 Juli 2025 pagi, pasangan suami istri Ahmad dan Suryani menaburkan bunga ke perairan Selat Bali.
Anak mereka, Bintang Nur Hidayat (28), dan menantu, Ely (21), menjadi dua dari beberapa korban yang belum ditemukan usai tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Baca Juga: KNKT Selidiki Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Kapal feri tersebut karam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk pada Kamis, 3 Juli 2025 pagi.
Kisah pilu semakin menyayat hati saat diketahui bahwa Ely, menantu Suryani, tengah mengandung lima bulan. Pasangan muda ini baru menikah Februari 2025 lalu. Mereka hendak mengirim beras ke Bali menggunakan truk Fuso saat kapal yang mereka tumpangi mengalami insiden nahas di tengah laut.
"Ely menantu saya sedang hamil lima bulan dan baru menikah pada Februari 2025. Saat ini kami hanya bisa menunggu dan berdoa berharap putra dan menantu saya ditemukan," ujar Suryani (ibunda Bintang) kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu.
Hari ini memasuki hari ketiga proses pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya. Tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan relawan terus menyisir area sekitar lokasi tenggelamnya kapal. Keluarga besar Bintang dan Ely berharap proses pencarian bisa dipercepat.
"Tentu kami menginginkan ditemukan selamat, namun jika sudah meninggal, kami ingin melihat jasadnya," kata Suryani.
Sumber: Antara