Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi menandatangani rancangan undang-undang (RUU) unggulannya, One Big Beautiful Bill, menjadi undang-undang (UU) pada Jumat, 4 Juli 2025 sore waktu setempat.
Dilansir dari Sputnik, Sabtu, 5 Juli 2025, acara penandatanganan yang digelar di Gedung Putih itu berlangsung hanya sehari setelah DPR AS menyetujui RUU tersebut dengan selisih suara tipis. Trump menetapkan batas waktu agar RUU ini disahkan sebelum perayaan Hari Kemerdekaan 4 Juli, sehingga momen penandatanganan bisa menjadi bagian dari perayaan nasional, termasuk pertunjukan pesawat pembom B-2.
UU baru ini mencerminkan sejumlah prioritas utama dalam kebijakan Trump, seperti pemangkasan pajak, serta peningkatan anggaran di sektor militer dan keamanan perbatasan.
Dalam sambutannya sebelum penandatanganan, Trump menyampaikan apresiasinya kepada Pemimpin Mayoritas Senat John Thune dan Ketua DPR AS Mike Johnson atas kontribusi mereka dalam merumuskan dan mendorong RUU tersebut untuk disahkan.
Baca Juga: Trump Mulai Kirim Surat Soal Tarif Dagang ke Berbagai Negara
"Kedua individu itu adalah tim yang tidak akan terkalahkan," ujar Trump.
RUU ini memunculkan perbedaan tajam antara kedua kubu di DPR. Kebijakan yang terkandung di dalamnya antara lain adalah pemotongan anggaran besar-besaran untuk layanan kesehatan dan program bantuan pangan bagi masyarakat kurang mampu, serta pengurangan pajak di berbagai kelompok pendapatan.
Di sisi lain, RUU ini juga mengalokasikan tambahan anggaran besar untuk penguatan militer dan keamanan nasional.
Diperkirakan, undang-undang ini akan menambah utang nasional AS hingga 3,3 triliun dolar AS (dengan kurs 1 dolar AS sekitar Rp16.209).
Baca Juga: Kelakar Trump Sebut Elon Musk Bakal Pulang ke Afrika Selatan
RUU tersebut disahkan dengan hasil pemungutan suara 218 berbanding 214. Seluruh anggota dari Partai Demokrat dan dua legislator Partai Republik, yaitu Thomas Massie dari Kentucky dan Brian Fitzpatrick dari Pennsylvania, menolak RUU ini.
Setelah RUU disahkan oleh DPR, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut bahwa undang-undang ini adalah "sebuah rangkuman dari semua kebijakan yang diusung sang presiden dalam kampanyenya dan yang dipilih oleh rakyat Amerika," dan menyebut hari itu sebagai "hari kemenangan bagi rakyat Amerika".
Gedung Putih memuji disahkannya undang-undang tersebut sebagai pencapaian legislatif terbesar selama masa jabatan Trump, dan menyatakan dalam siaran pers Kamis sore bahwa "berulang kali, Presiden Trump dan Partai Republik berjuang dan menang untuk rakyat Amerika".